Aneh! Thailand Jual Wuling Air EV Buatan Bekasi Lebih Murah Rp50 Jutaan Dibanding RI

Air EV di sana dijual empat varian, yaitu Standard Range 395 ribu baht (sekitar Rp169,4 juta), Standard Range Extended 415 ribu baht (sekitar Rp178 juta), Long Range 465 ribu baht (sekitar Rp199,4 juta), Long Range Extended 485 ribu baht (sekitar Rp208 juta).

Jul 5, 2023 - 17:37
Aneh! Thailand Jual Wuling Air EV Buatan Bekasi Lebih Murah Rp50 Jutaan Dibanding RI

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Biasanya mobil impor Completelty Built Up (CBU) yang dijual di suatu negara bakal lebih mahal ketimbang mobil rakitan lokal.

Hal ini disebabkan di antaranya beban ongkos distribusi dan pajak-pajaknya lebih mahal, tetapi Air EV bisa demikian murah di Thailand karena ada subsidi dari pemerintahnya.

Tapi yang terjadi kali ini, harga Wuling Air EV di Thailand lebih murah dari di Indonesia, padahal unit yang dijual di sana merupakan produksi pabrik di Bekasi, Jawa Barat.

EV Primus, distributor mobil listrik Wuling di Thailand, sudah membuka pesanan Air EV mulai 3 Juli 2023. Rencananya perusahaan ini bakal mengimpor 400 unit Air EV buatan Indonesia.

Air EV di sana dijual empat varian, yaitu Standard Range 395 ribu baht (sekitar Rp169,4 juta), Standard Range Extended 415 ribu baht (sekitar Rp178 juta),
Long Range 465 ribu baht (sekitar Rp199,4 juta), Long Range Extended 485 ribu baht (sekitar Rp208 juta).

Catatan khusus untuk harga tersebut adalah varian Standard Range dan Long Range sedang dijual lebih murah, harga normalnya adalah 405 ribu baht (sekitar Rp173,6 juta) dan Long Range 475 ribu baht (sekitar Rp203,7 juta).

Khusus varian Extended lebih mahal karena termasuk garansi mobil tiga tahun atau 100 ribu km dan garansi baterai delapan tahun atau 120 ribu km. Sementara varian bukan Extended garansinya dua tahun atau 50 ribu km untuk mobil dan baterai.

Harga Air EV di Thailand itu lebih murah dari banderolnya di Indonesia, yaitu Rp243 juta untuk varian Standard Range, sedangkan Long Range Rp299,5 juta.

Air EV di Indonesia sekarang dijual menggunakan subsidi dari pemerintah yakni diskon PPN sebesar 10 persen sehingga Standard Range menjadi Rp222 juta dan Long Range Rp273,5 juta. Namun begitu harganya tetap di atas Thailand, beda banderol Standard Range di Thailand dan Indonesia sebesar Rp52,6 juta.

Subsidi Thailand

Pemerintah Thailand sudah mengeluarkan program subsidi buat kendaraan listrik sejak Februari 2022 yang berlaku 2022-2025. Subsidi ini tujuannya menyetarakan harga kendaraan listrik dengan kendaraan mesin bakar.

Ada tiga kendaraan yang diberikan subsidi yaitu mobil penumpang, sepeda motor dan pikap.

Pada mobil penumpang listrik dengan kapasitas baterai di atas 10 kWh dan harga rekomendasi retailnya di bawah 2 juta baht (sekitar Rp860 juta), tarif bea masuk diturunkan dari 80 persen menjadi 40 persen untuk unit yang tak diimpor menggunakan Free Trade Aggrement (FTA).

Bila diimpor menggunakan FTA seperti Air EV, jika beban tarif bea masuk kurang dari 40 persen maka dipangkas menjadi 0 persen.

Sementara bila unit diimpor menggunakan FTA dengan beban tarif bea masuk seharusnya lebih dari 40 persen maka dikurangi menjadi hanya 40 persen.

Mobil penumpang listrik baterai lebih dari 30 kWh dan rekomendasi harga retail lebih dari 2 juta baht, tarif bea masuk dikurangi dari 80 persen menjadi 60 persen untuk yang diimpor tak memakai FTA.

Jika di bawah FTA, tarif bea masuk seharusnya kurang dari 20 persen bakal digratiskan, jika tarif seharusnya di atas 20 persen maka dipangkas menjadi hanya 20 persen.

Selain itu pemerintah Thailand juga memberikan pengurangan cukai dari 8 persen menjadi 2 persen untuk mobil penumpang.

Secara keseluruhan subsidi dari pemerintah Thailand ramah pada kendaraan listrik impor sementara Indonesia lebih fokus mengajak produsen memproduksi unit di dalam negeri.(han)