Al Jazeera Akan Bawa Pembunuhan Jurnalis oleh Israel ke Mahkamah Internasional  

Kantor berita Al Jazeera sedang mempersiapkan berkas hukum untuk dikirim ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas apa yang mereka sebut sebagai "pembunuhan" oleh Israel terhadap salah satu juru kameranya di Jalur Gaza, kata jaringan yang berbasis di Qatar itu pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Dec 18, 2023 - 04:37
Al Jazeera Akan Bawa Pembunuhan Jurnalis oleh Israel ke Mahkamah Internasional   

NUSADAILY.COM – DOHA - Kantor berita Al Jazeera sedang mempersiapkan berkas hukum untuk dikirim ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas apa yang mereka sebut sebagai "pembunuhan" oleh Israel terhadap salah satu juru kameranya di Jalur Gaza, kata jaringan yang berbasis di Qatar itu pada Sabtu, 16 Desember 2023.

 

Jurnalis Al Jazeera bernama Samer Abu Daqqa tewas dalam serangan pesawat tak berawak (drone) Israel pada Jumat lalu saat melaporkan pengeboman terhadap sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bagi para pengungsi di Gaza selatan.

 

Al Jazeera mengatakan bahwa drone Israel menembakkan rudal ke arah sekolah yang menyebabkan Abu Daqqa menderita luka parah hingga meninggal dunia.

 

"Jaringan tersebut membentuk kelompok kerja gabungan, yang terdiri dari tim hukum internasional dan pakar hukum internasional yang akan secara kolaboratif memulai proses penyusunan berkas komprehensif untuk diserahkan kepada jaksa penuntut," kata Al Jazeera.

 

"Berkas hukum juga akan mencakup serangan berulang terhadap kru jaringan yang bekerja dan beroperasi di wilayah pendudukan Palestina dan contoh-contoh hasutan terhadap mereka," sambungnya.

Mengomentari insiden tersebut, tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "tidak pernah, dan tidak akan pernah" dengan sengaja menargetkan jurnalis. Dikatakan juga bahwa tetap berada di zona pertempuran aktif selama baku tembak "memiliki risiko tersendiri yang melekat" pada tiap individu.

 

Israel sejauh ini telah membunuh setidaknya 56 jurnalis dan staf media Palestina sejak dimulainya serangan gencar terhadap Gaza pada 7 Oktober, menurut data Komite Perlindungan Jurnalis.

 

Tiga jurnalis Lebanon juga tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan, termasuk Issam Abdallah dari Reuters. Enam wartawan juga terluka dalam insiden pada 13 Oktober usai terkena dua peluru artileri yang ditembakkan secara berurutan dari Israel. Kala itu, para jurnalis sedang merekam serangan lintas batas.

 

Sementara itu, serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 19.000 warga Palestina, termasuk ribuan perempuan dan anak-anak. Angka kematian di kubu Israel akibat serangan Hamas masih berada di kisaran 1.200.(*)

NUSADAILY.COM – DOHA - Kantor berita Al Jazeera sedang mempersiapkan berkas hukum untuk dikirim ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas apa yang mereka sebut sebagai "pembunuhan" oleh Israel terhadap salah satu juru kameranya di Jalur Gaza, kata jaringan yang berbasis di Qatar itu pada Sabtu, 16 Desember 2023.

 

Jurnalis Al Jazeera bernama Samer Abu Daqqa tewas dalam serangan pesawat tak berawak (drone) Israel pada Jumat lalu saat melaporkan pengeboman terhadap sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat perlindungan bagi para pengungsi di Gaza selatan.

 

Al Jazeera mengatakan bahwa drone Israel menembakkan rudal ke arah sekolah yang menyebabkan Abu Daqqa menderita luka parah hingga meninggal dunia.

 

"Jaringan tersebut membentuk kelompok kerja gabungan, yang terdiri dari tim hukum internasional dan pakar hukum internasional yang akan secara kolaboratif memulai proses penyusunan berkas komprehensif untuk diserahkan kepada jaksa penuntut," kata Al Jazeera.

 

"Berkas hukum juga akan mencakup serangan berulang terhadap kru jaringan yang bekerja dan beroperasi di wilayah pendudukan Palestina dan contoh-contoh hasutan terhadap mereka," sambungnya.

Mengomentari insiden tersebut, tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "tidak pernah, dan tidak akan pernah" dengan sengaja menargetkan jurnalis. Dikatakan juga bahwa tetap berada di zona pertempuran aktif selama baku tembak "memiliki risiko tersendiri yang melekat" pada tiap individu.

 

Israel sejauh ini telah membunuh setidaknya 56 jurnalis dan staf media Palestina sejak dimulainya serangan gencar terhadap Gaza pada 7 Oktober, menurut data Komite Perlindungan Jurnalis.

 

Tiga jurnalis Lebanon juga tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan, termasuk Issam Abdallah dari Reuters. Enam wartawan juga terluka dalam insiden pada 13 Oktober usai terkena dua peluru artileri yang ditembakkan secara berurutan dari Israel. Kala itu, para jurnalis sedang merekam serangan lintas batas.

 

Sementara itu, serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 19.000 warga Palestina, termasuk ribuan perempuan dan anak-anak. Angka kematian di kubu Israel akibat serangan Hamas masih berada di kisaran 1.200.(*)