Wakil Komisi VII DPR RI F-PAN Desak BRIN Tindak Tegas Andi Pangerang

Walaupun beredar permintaan maaf dari Andi Pangerang, Eddy menilai BRIN harus tetap menindak tegas sesuai aturan disiplin bagi aparatur sipil negara (ASN).

Apr 25, 2023 - 17:51
Wakil Komisi VII DPR RI F-PAN Desak BRIN Tindak Tegas Andi Pangerang
Wakil Komisi VII DPR RI F-PAN Eddy Soeparno / ist

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Eddy Soeparno, Wakil Komisi VII DPR RI F-PAN mendesak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menindak tegas peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin yang diduga mengancam warga Muhammadiyah. Ancaman tersebut dinilai tidak dapat dibenarkan.

"Sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR yang membidangi BRIN, saya mendesak adanya tindakan tegas dari BRIN terhadap ASN yang diduga mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah itu. Ancaman seperti itu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun," kata Eddy dalam keterangannya, Selasa (25/4/2023).

Dilansir dari detik.com, walaupun beredar permintaan maaf dari Andi Pangerang, Eddy menilai BRIN harus tetap menindak tegas sesuai aturan disiplin bagi aparatur sipil negara (ASN).

BACA JUGA : BRIN Gelar Sidang Etik Andi Pangerang Besok Buntut Komentar...

"Ancaman pembunuhan itu meresahkan dan melukai warga Muhammadiyah. Walaupun sudah ada permintaan maaf dari yang bersangkutan, sebagai pimpinan di Komisi VII DPR saya tetap meminta Kepala BRIN sebagai mitra kami untuk menindak tegas ASN tersebut,"

Selain Andi Pangerang, Eddy juga menyoroti pernyataan Prof Thomas Djamaludin dalam komentar Facebook yang ramai menyita perhatian publik. Menurut Eddy, tidak pantas bagi seorang intelektual di lembaga pemerintahan mengeluarkan pernyataan yang terkesan intoleran.

"Kalau kita lihat tangkapan layar pernyataan di Facebook itu, Prof Thomas Djamaludin kembali mengungkit soal Muhammadiyah yang tidak patuh pada pemerintah. Tidak pantas bagi seorang intelektual di lembaga intelektual mengeluarkan pernyataan yang justru terkesan intoleran," tegasnya.

Karena itu Eddy menegaskan bahwa Komisi VII DPR RI akan memanggil BRIN untuk meminta penjelasan terkait ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah.

"Komisi VII DPR RI segera memanggil BRIN di masa sidang setelah lebaran ini untuk meminta penjelasan terkait ancaman pembunuhan dan sikap intoleran terhadap warga Muhammadiyah ini," imbuh Sekjen PAN tersebut.

Andi Pangerang Hasanuddin diketahui sebagai salah satu peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN membuat heboh dengan melontarkan ancaman terhadap warga Muhammadiyah. Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyayangkan hal itu.

"Sangat disayangkan, perbedaan ini memicu isu yang kurang produktif dan disinyalir terkait dengan salah satu sivitas BRIN," kata Laksana Tri Handoko dalam keterangannya, Senin (24/4).

Namun, saat ini BRIN disebutnya masih melakukan pengecekan. Apabila sudah dipastikan Andi Pangerang adalah ASN di BRIN maka akan dilakukan tindakan.

"Saat ini BRIN sedang melakukan pengecekan kebenaran atas informasi," ungkapnya.

"Apabila penulis komentar tersebut dipastikan ASN BRIN, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021," imbuhnya.

Komentar Andi Pangerang Hasanuddin terkait Muhammadiyah viral di media sosial. Foto tangkapan layar kalimat ancaman Andi di kolom komentar Facebook eks Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, beredar luas.

Rektor Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma'mun Murod pun mengunggah 4 foto tangkapan layar debat Andi dengan pemilik akun Facebook Ahmad Fauzan S, yang berujung kata-kata ancaman 'Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah?'.

"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd , Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri , Gus Menag @YaqutCQoumas , Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman," cuit Murod di akun Twitternya. (ros)