Peringatan HPSN, Dirjen PSLB3: Sampah Harus Mampu Jadi Pendorong Ekonomi Nasional

Feb 23, 2024 - 11:35
Peringatan HPSN, Dirjen PSLB3: Sampah Harus Mampu Jadi Pendorong Ekonomi Nasional
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati saat memnerikan sambutan Foto : KLHK for Nusadaily. com

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Direktur Jenderal ( Dirjen) Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3  Rosa Vivien Ratnawati mengatakan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024. Ini merupakan momentum penting dalam sejarah pengelolaan sampah di Indonesia.

 

Selain untuk membangkitkan memori kolektif, untuk terus-menerus berupaya keras membangun pengelolaan sampah yang lebih baik dengan cara-cara produktif.

 

"Urusan sampah harus menjadi bagian dari solusi terhadap triple planetary crisis yang dihadapi masyarakat global saat ini, yaitu climate change, biodiversity loss, dan pollution. Penguatan posisi sektor pengelolaan sampah harus mampu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang memaduserasikan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan," jelasnya saat memberikan sambutan diacara Dialog Kelola Sampah Menjadi Sumber Daya Produktif Menuju Zero Waste Zero Emission” dan “Peluncuran Buku Panduan Bank Sampah”,  di Jakarta Rab (21/2/2024).

 

Ditambahkan, sebagai langkah nyata amelawan triple crisis tersebut, khususnya perubahan iklim dan polusi, Pemerintah Indonesia melalui kepemimpinan KLHK tengah mengembangkan kebijakan dan program mitigasi perubahan iklim dari sektor sampah dan limbah melalui komitmen Zero Waste Zero Emission 2050.

 

"KLHK juga tengah memimpin negosiasi di tingkat global dalam upaya menyusun kesepakatan internasional yang mengikat untuk mengakhiri polusi plastik atau intergovernmental negotiating committee (INC) to develop on international legally binding instrument (ILBI) on plastic pollution, including in the marine environment," jelas Vivien.

 

Di acara yang sama Direktur Pengurangan Sampah Vinda Damayanti menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, pelaku usaha, masyarakat sipil, dan masyarakat menjadi kunci dalam upaya mengatasi permasalahan sampah saat ini.

 

Socio-enterpreneur disebutnya memegang peranan penting, sehingga perlu dibangun sinergi dan kolaborasi untuk menciptakan kesadaran dan kepedulian yang efektif, mengembangkan inovasi teknologi dalam daur ulang plastik, dan menciptakan kebijakan yang mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

 

"Keterlibatan aktif perusahaan dalam memproduksi dan menggunakan bahan ramah lingkungan, serta dukungan dari komunitas lokal untuk program-program daur ulang dan pengelolaan sampah, akan mempercepat langkah-langkah menuju pengurangan sampah plastik melalui penerapan ekonomi sirkular dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia," jelasnya

 

Dialog ini menghadirkan lima narasumber yang berasal dari wakil Pemerintah Daerah, Produsen, Pegiat Bank Sampah, praktisi edukasi publik sekaligus praktisi TPS3R dan pelaku usaha Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).

 

Pada sesi kedua rangkaian kegiatan HPSN 2024 dilakukan Peluncuran Buku Panduan Bank Sampah yang terdiri dari dua buah buku, yakni Buku Saku Panduan Membentuk Bank Sampah Unit dan Buku Membangun Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah. (sir/wan)