Dengan i-Pubers Petani Ngawi Tak Lagi Repot Saat Tebus Pupuk Bersubsidi di Kios, Cukup Pakai KTP

"Dengan aplikasi i-Pubers, petani menebus pupuk bersubsidi jauh lebih cepat dan mudah, karena bisa dilakukan cukup dengan membawa KTP bagi petani yang terdaftar pada RDKK," kata Roh Eddy W, GM Wilayah 2 Pupuk Indonesia.

Apr 6, 2024 - 20:56
Dengan i-Pubers Petani Ngawi Tak Lagi Repot Saat Tebus Pupuk Bersubsidi di Kios, Cukup Pakai KTP
Petani tebar pupuk di sawah. Nusadaily/Riyanto

NUSADAILY.COM - NGAWI - Kabar gembira bagi petani di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur saat ini tidak perlu repot lagi saat melakukan penebusan pupuk bersubsidi di kios. Pasalnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menerapkan digitalisasi penebusan pupuk menggunakan aplikasi i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi). Dengan aplikasi ini, petani terdaftar cukup menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Hal tersebut disampaikan langsinh oleh GM Wilayah 2 Pupuk Indonesia, Roh Eddy Andri W. Penerapan aplikasi i-Pubers merupakan tindak lanjut Pupuk Indonesia atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin penebusan pupuk bersubsidi cukup menggunakan KTP tanpa harus memiliki kartu tani.

"Pupuk Indonesia telah mengimplementasikan penebusan secara digital dengan aplikasi i-Pubers di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Kami berharap seluruh petani yang memiliki alokasi subsidi pupuk bisa merasakan kemudahan dalam proses penebusan di kios," kata Roh Eddy Andri W, Sabtu (06/04/2024).

Aplikasi i-Pubers ini, lanjut Roh Eddy, merupakan hasil kolaborasi Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian (Kementan). 

"Aplikasi ini ditujukan untuk memudahkan para petani dalam proses penebusan pupuk subsidi dengan menerapkan data yang terintegrasi di mitra distributor (kios) antara daftar penerima subsidi e-alokasi dengan data stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia," terangnya.

Masi menurug Roh Eddy, per 1 Februari 2024, implementasi i-Pubers telah mencapai 100 persen secara nasional dan tersedia di lebih dari 27.000 kios di seluruh pelosok negeri.

"Proses penebusan secara digital ini menjawab laporan serapan atau penebusan pupuk bersubsidi yang belum maksimal, salah satunya di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur," imbuhnya.

Berdasarkan data yang ada, lanjut dia, tercatat sebanyak 106.067 petani petani yang telah menebus pupuk bersubsidi atau 96,68 persen dari total jumlah petani sebanyak 109.709 petani terdaftar dalam RDKK pada tahun 2023.

Diakuinya, jika penebusan pupuk bersubsidi di beberapa wilayah tidak 100 persen dikarenakan beberapa hal teknis, seperti petani sudah meninggal hingga petani yang meninggal tidak bisa diwariskan ke keluarga pengambilan pupuknya.

Namun demikian, Pupuk Indonesia berhasil memenuhi 100 persen target penugasan pemerintah dengan menyalurkan 6,19 juta ton pupuk bersubsidi kepada petani.

Kinerja positif ini berhasil ditorehkan perusahaan di tengah tantangan global yang kompleks pada 2023, seperti perubahan iklim dan konflik geopolitik yang mempengaruhi harga komoditas pupuk.

Aplikasi i-Pubers bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan akuntabilitas proses penebusan pupuk bersubsidi di tingkat kios Pupuk Indonesia bersinergi dengan Kementan mempermudah proses penebusan pupuk bersubsidi melalui aplikasi i-Pubers yang diluncurkan tahun lalu di 6 provinsi.

"Per tanggal 24 Januari 2024, aplikasi digital ini telah diterapkan pada 27.125 kios di seluruh Indonesia," jelasnya.

Ditegaskannya, Pupuk Indonesia juga terus berupaya berinovasi dan memanfaatkan teknologi digitalisasi guna memastikan kelancaran jalur distribusi setelah memastikan ketersediaan stok pupuk agar kapabilitas produksi dan distribusi pupuk dapat terus ditingkatkan.

Teknologi Distribution Planning and Control System (DPCS) dimanfaatkan untuk mengawasi distribusi pupuk subsidi secara terintegrasi.

"Dengan aplikasi i-Pubers, petani menebus pupuk bersubsidi jauh lebih cepat dan mudah, karena bisa dilakukan cukup dengan membawa KTP bagi petani yang terdaftar pada RDKK," pungkasnya. (*/nto).