Berantas TPPO di NTT, Kabar Bumi Teken MoU dan PKS dengan Pihak Undana

Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Anti Perdagangan Orang Sedunia dengan tema "Stop Bajual Orang."

Jul 29, 2023 - 14:46
Berantas TPPO di NTT, Kabar Bumi Teken MoU dan PKS dengan Pihak Undana

NUSADAILY.COM - KOTA KUPANG - Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Anti Perdagangan Orang Sedunia dengan tema "Stop Bajual Orang." Acara ini juga menjadi momentum penting untuk menjalin kerja sama dengan penandatanganan MOU bersama Universitas Nusa Cendana Kupang (Undana)  dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Fakultas Hukum Undana dalam ranah Pencegahan, Penanganan, dan Pendampingan Kasus Korban TPPO khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Seminar tersebut berlangsung pada Jumat, 28 Juli 2023, di Aula Vikom Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana, dihadiri oleh kurang lebih 100 orang, termasuk perwakilan Dewan Pimpinan Pusat dan Pimpinan Wilayah dari setiap Cabang serta mahasiswa Fakultas Hukum Undana.

Acara Seminar Nasional dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana, Dr. Jeffry Alexander Ch. Likadja, S.H., M.H., CIQaR. 

Moderator sekaligus ketua panitia Seminar Nasional, Christo Kolimo mengatakan bahwa Provinsi NTT adalah kantong TPPO. Setiap tahun NTT menjadi penerima jenasah korban BMI, terdapat juga Gugus Tugas yang dibentuk Pemerintah Provinsi NTT tapi dalam implementasinya tidak ada. 

Pemateri pertama, Ibu Sandra Woworuntu dari Yayasan Mentari dan Anggota Dewan Penasehat Penyintas TPPO, membahas tentang sensitivitas gender dan bagaimana masyarakat memahaminya melalui link Zoom.

Pemateri kedua, Dekan 1 Bidang Akademik Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana, Dr. Jeffry Alexander Ch. Likadja, S.H., M.H., CIQaR, memberikan gambaran tentang situasi TPPO di Nusa Tenggara Timur. Sementara itu, pemateri ketiga, Karsiwen, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (Kabar Bumi), menjelaskan tentang hak-hak korban TPPO.

Seminar juga menampilkan testimonial dari Ibu Mariance dan Bapak Domingus, yang merupakan penyintas TPPO serta menjadi pimpinan Wilayah pada Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (KABAR BUMI).

Sekertaris Kementrian PPPA Sekaligus Plh. Deputi Bidang Hak Perempuan Kemen PPPA Ir. Pribudiarta Nur Sitepu, yang memberikan sambutan singkat melalui Video, mengapresiasi komitmen dari berbagai pihak, termasuk Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (Kabar Bumi) dan Universitas Nusa Cendana (Undana), yang telah bekerja sama dalam menyelenggarakan kegiatan ini sebagai upaya dalam mencegah tindak pidana perdagangan orang melalui sinergitas dan koordinasi yang baik. Ucapnya

Saat, diwawancara nusadaily.com Wakil Dekan 1 Fakultas Hukum Undana, Dr. Jeffry Likadja, SH.,MH, CIQaR, menyampaikan bahwa "kegiatan seminar nasional ini adalah bentuk nyata kepedulian terhadap buruh migran Indonesia yang merupakan pahlawan devisa negara. Banyaknya kasus yang terjadi di luar negeri, terkait saudara-saudara kita, membuat kita sadar bahwa peran negara dan masyarakat Indonesia dalam membantu para pahlawan devisa ini belum selesai. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk terus berjuang bersama dalam memperbaiki kehidupan buruh migran di luar negeri". Ungkapnya

Selain itu, Dr. Jeffry Likadja juga menyatakan bahwa kegiatan semacam ini akan terus berlanjut melalui kerjasama antara Fakultas Hukum Undana dan Kabar Bumi. "Undana untuk wilayah Nusa Tenggara Timur tidak akan berdiam diri, melainkan akan terus membantu dan mensosialisasikan isu-isu terkait perdagangan orang. Fokus juga akan diberikan untuk mengurangi dan mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang seringkali menjadi awal dari perdagangan orang". ujarnya

Di akhir pesannya, Dr. Jeffry Likadja juga menitipkan pesan kepada pemerintah dan negara untuk memberikan perhatian khusus dalam mengatasi masalah perdagangan orang. "Kami juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh Presiden Jokowi, termasuk pembentukan satuan tugas dari tingkat nasional hingga daerah, sebagai tugas kemanusiaan dan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat Indonesia". Pesannya

Di tambahkan  Ketua Pimpinan Pusat Kabar Bumi Iweng Karsiwen, menjelaskan bahwa peringatan Hari Anti Perdagangan Orang Sedunia merupakan inisiatif dari KABAR BUMI karena sebelumnya belum pernah ada peringatan serupa yang dilakukan di Nusa Tenggara Timur (NTT). "Kegiatan ini dianggap sebagai momentum penting untuk menolak perdagangan manusia di NTT, mengingat maraknya kasus perdagangan orang di wilayah tersebut. Oleh karena itu, KABAR BUMI menjalin kerja sama dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) dengan tujuan mendorong dan terus mensosialisasikan pendidikan tentang perdagangan orang kepada mahasiswa dan masyarakat". Tambahnya

Iweng Karsiwen, sebagai Ketua Pimpinan Pusat Kabar Bumi, berharap bahwa dengan penandatanganan MOU bersama Undana, upaya menangani dan mencegah kasus perdagangan orang dapat semakin meluas. "Kami mengakui peran strategis Undana sebagai pusat yang menampung mahasiswa dari berbagai daerah di NTT, sehingga penyebaran informasi mengenai penanganan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang dapat lebih mudah dan luas". Harapnya

Dalam pesannya kepada peserta Seminar Nasional, Iweng Karsiwen menekankan pentingnya pengetahuan yang diperoleh pada hari itu untuk disebarkan kepada masyarakat NTT, sehingga orang-orang dapat lebih waspada dan tidak mudah tertipu ketika dihadapkan pada situasi terkait perdagangan orang. Tegasnya

Untuk diketahui bahwa jumlah jenasah Buruh Migran Indonesia (BMI) asal Nusa Tenggara Timur sudah mencapai 70-an jiwa. (Yefta Banunaek)