Begini Catatan Aktivis ProNa 5 Tahun Pimpin Magetan
NUSADAILY.COM - MAGETAN - Lima tahun sudah Suprawoto - Nanik Endang Rusminiarti atau disingat ProNa menahkodai Kabupaten Magetan Jawa Timur. Para aktivis menilai beberapa program yang dijanjikan belum terealisasi.
Dikatakan Rudi Setiawan, aktivis Swastika yang hadir dalam acara refleksi 5 tahun kepemimpinan Prona. Bahwa ada 10 program yang dijanjikan oleh pasangan Suprawoto dan Nanik sebelum memegang amanah sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah.
"Contoh mulai dari klub sepak bola Persemag bangkit. Pondok Kesehatan Desa, Petani Bungah,Modal Usaha Bunda Sejahtera Rp10 juta. Kemudian modal usaha anak muda Rp20 juta, infrastruktur tuntas dan seterusnya itu tidak ada satupun yang terealisasi," kata Rudi, Sabtu (23/09/2023).
Dirinya sangat menyayangkan, anggaran yang semestinya digunakan sebesar besarnya untuk mensejahterakan rakyat minim. Anggaran dan pembangunan selama ini tidak berpihak kepada rakyat.
"Menurut kami, ada jiwa yang harus dibangun dalam peningkatan keahlian dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Agar tercipta moralitas, serta jiwa dalam mengembangkan perekonomian. Namun itu tidak dilakukan betul betul," ungkapnya.
Masih menurutnya, ada 50.000 lebih pelaku usaha di masyarakat terjerat rentenir. Ketika membangun ekonomi itu yang harus diselesaikan dulu masyarakat kecil.
"Ini malah sebaliknya, pengusaha besar yang diberi proteksi," pungkas Rudi.
Diberitakan sebelumya, gabungan aktivis yang tergabung dalam Mimbar Catatan Magetan (MCM) menyoroti kegagalan pemkab Magetan membangun sejumlah aset. Mulai dari Telaga Wahyu, Gedung Literasi, Gedung Promosi hingga pasar sayur.
"Kita tolak keras pembangunan Eco Bamboo, kami nilai Eco Bamboo tidak ada manfaatnya langsung bagi peningkatan ekonomi masyarakat," imbuh Beni Ardi.
Puluhn aktivis yang hadir malam tadi di Embung Sari Agung desa Ringinagung dalam acara refleksi 5 tahun kepemimpinan Prona sepakat menyatakan tidak puas atas kinerja mereka. (nto).