Bayi Obesitas di Bekasi Bakal Jalani Program Penurunan Berat Badan

Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril mengatakan balita tersebut perlu menjalani observasi kondisi kesehatan terlebih dahulu. Upaya tersebut dilakukan guna mencegah komplikasi lainnya.

Feb 23, 2023 - 18:50
Bayi Obesitas di Bekasi Bakal Jalani Program Penurunan Berat Badan
Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) bersama ibundanya di kediaman mereka, Jalan Manunggal 5, Kampung Tambun Permata, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap jenis perawatan yang dilakukan untuk menangani Muhammad Kenzi Alfaro, balita 16 bulan obesitas berbobot 27 kilogram (kg) asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril mengatakan balita tersebut perlu menjalani observasi kondisi kesehatan terlebih dahulu. Upaya tersebut dilakukan guna mencegah komplikasi lainnya.

Kenzi juga akan mengikuti program penurunan berat badan.

"Jadi yang pertama diobservasi dulu, agar tidak terjadi komplikasi. Kedua, dibuat program untuk menurunkan berat badan," ujar Syahril, Rabu (22/2).

Syahril menyebut program diet tersebut ditangani oleh tim obesitas yang terdiri dari kolaborasi dokter anak dan ahli gizi.

BACA JUGA : Bayi Berusia 1 Tahun dengan Miopia 600 D, Bawa Gen dari...

"Nanti dokter anak itu yang punya program dietnya. Itu sudah ada itu dietnya. Intinya, program untuk menyeimbangkan antara umur, berat badan, dan tinggi badan. Kalau dia kelebihan (berat badan), bagaimana diturunkan. Kalau stunting, ada program untuk menaikkan gizi. Ada menunya, ada caranya, aturan dietnya," jelas dia.

Berat badan ideal untuk balita seusia Kenzi, kata Syahril, berkisar dari 10 hingga 15 kg.

Syahril turut menyinggung Kartu Menuju Sehat (KMS) yang menjadi pemantau tumbuh kembang anak.

"Kayak gini kan kan terjadi obesitas, itu sebetulnya di awal kelihatan ini dengan Kartu Menuju Sehat (KMS)nya, 'Lho tiap bulan kok naiknya luar biasa? Di atas garis yang normal,' Nah, itu harus segera (ditangani), jangan menunggu orangnya harus sesak dulu, sampai sakit dulu," imbuh dia.

Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk melakukan deteksi dini sejak sebelum menikah, proses kehamilan, melahirkan, dan seiring perkembangan anak untuk mencegah pelbagai penyakit yang dapat dideteksi.

Masyarakat dapat menjalani pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan seperti posyandu dan puskesmas.

Balita 16 bulan itu sebelumnya viral di media sosial karena memiliki berat badan yang tak normal dari balita seusianya, yakni 27 kg. Oleh karena itu, Kenzi terpaksa mengenakan baju untuk anak berusia 10 tahun.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Supriadinata menjelaskan Kenzi lahir dari pasangan M Sopiyan (41) dan Pitriah (40) yang tercatat sebagai warga Kampung Tambun Permata, RT 002/002, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Supriadinata menyebut Kenzi telah ditangani tenaga kesehatan dengan menjalani rawat jalan secara intensif sejak Desember 2022.

BACA JUGA : Viral Bayi Setahun di Bekasi Alami Obesitas 27 Kg, Ortu:...

Petugas mengetahui kondisi obesitas Kenzi setelah orang tua balita itu mendatangi Posyandu Setyamulya di Desa Pusaka Rakyat pada Desember 2022 lalu.

Bidan dari desa mulai rutin melakukan kontrol ke rumah orang tua Kenzi, didampingi oleh petugas Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) pada 16 Desember 2022.

Lalu, pada 20 Desember 2022, petugas TPG bersama kader posyandu menjemput Kenzi dan ibunya untuk dibawa ke UPTD Puskesmas Setiamulya.

"Sesampainya di sana, dilakukan pemeriksaan oleh dokter kemudian dirujuk ke RS Ananda Babelan untuk ditangani lebih lanjut," jelasnya.

Sejak saat itu Kenzi diharuskan melakukan rawat jalan dan saat ini balita obesitas itu menjalani pemeriksaan rutin di Rumah Sakit Hermina Bekasi sebagai upaya menurunkan berat badan.(lal)