WN Asal Australia Tewas Usai Dihajar dengan Kursi Kayu Pemilik Kafe di Malang
"Korban diduga dalam pengaruh minuman keras sehingga korban bertindak di luar kendali. Akibat perkelahian tersebut menyebabkan korban meninggal dunia," kata Satake, Jumat (24/2).
NUSADAILY.COM - DENPASAR - Seorang pemilik kafe di Kuta Selatan, Bali membunuh warga negara asal Australia yang mabuk dan berbuat onar. Pelaku melakukan pembunuhan menggunakan kursi kayu.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan pembunuhan terjadi lantaran pelaku kesal dengan tingkah laku korban pada Kamis kemarin (23/2).
"Korban diduga dalam pengaruh minuman keras sehingga korban bertindak di luar kendali. Akibat perkelahian tersebut menyebabkan korban meninggal dunia," kata Satake, Jumat (24/2).
Motif dari pelaku, yaitu menyerang atau menghilangkan nyawa ini dikarenakan pelaku emosi sesaat," kata Bambang saat konferensi pers di Mapolsek Kuta Selatan, Jumat (24/2).
BACA JUGA : Viral WNA di Bali Bonceng Depan Wanita saat Bawa Motor
Pelaku adalah I Gede Wijaya (39) pemilik kafe Uncle Benz. Sementara korban merupakan WN Australia bernama Troy Johnston Mccallum Scott (40). Menurut kepolisian, keduanya sudah saling mengenal sejak dua hari sebelumnya.
Awalnya korban datang ke kafe pelaku lalu minum-minum arak bersama dan ditraktir oleh korban. Namun, tak lama kemudian korban mabuk dan tak terkendali.
Korban membuat onar dengan cara melempar botol dan gelas dan mengencingi serta memukul pelaku.
Pelaku lantas emosi. Dia langsung mengambil kursi kayu lalu memukul korban sebanyak satu kali hingga terkapar. Saat itu hanya ada pelaku dan korban di dalam kafe.
BACA JUGA : Wamenaker Buka Suara Terkait Bentrok Antar Karyawan
"Pelaku mengangkat kursi yang ada di depan untuk memukul korban," kata Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas.
Korban sebenarnya baru saja dua hari berada di Bali untuk berlibur bersama istri. Korban langsung berkenalan dengan pelaku yang merupakan pemilik kafe Uncle Benz.
Sementara itu, pelaku I Gede Wijaya mengaku dirinya kesal dan tak bisa mengendalikan emosinya terhadap korban. Terutama ketika kaki kirinya dikencingi korban.
"Kaki kiri (yang dikencingi) dan korban lost control dan saya berusaha coba memenangkan korban dan memberi tahu untuk tenang," kata I Gede Wijaya yang sudah jadi tersangka.(lal)