WHO Wajibkan Anak Berusia 6 Bulan sampai 17 Tahun untuk Suntik Vaksin Polio, Campak, dan Rubella

Ahli Epidemiologi Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengungkapkan bahwa saat ini terjadi kenaikan kasus pada polio, campak, dan rubella. Penting bagi anak berusia 6 bulan sampai 17 tahun dipastikan sudah terima vaksin ketiga infeksi tersebut.

Apr 2, 2023 - 01:00
WHO Wajibkan Anak Berusia 6 Bulan sampai 17 Tahun untuk Suntik Vaksin Polio, Campak, dan Rubella
Vaksin (Foto: Muscatine)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ahli Epidemiologi Griffith University Australia dr Dicky Budiman mengungkapkan bahwa saat ini terjadi kenaikan kasus pada polio, campak, dan rubella. Penting bagi anak berusia 6 bulan sampai 17 tahun dipastikan sudah terima vaksin ketiga infeksi tersebut.

Hal itu sejalan dengan kebijakan baru Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa anak 6 bulan sampai 17 tahun sudah tidak lagi direkomendasikan menerima vaksin booster Covid-19. Mereka cukup menerima vaksin primer saja.

"Untuk kelompok 6 bulan sampai 17 tahun, yang terpenting saat ini memastikan mereka sudah menerima vaksin polio, campak, dan rubella, karena kasusnya saat ini sedang naik," kata dr Dicky pada MNC Portal, Sabtu (1/4/2023).

"Terlebih, WHO sudah tidak merekomendasikan kelompok tersebut untuk menerima booster Covid-19. Mereka cukup di vaksin primer saja dalam memberi perlindungan terhadap infeksi Covid-19," tambahnya.

Vaksin primer Covid-19 yang dimaksud pada kelompok usia 6 bulan sampai 17 tahun adalah, apabila si anak menerima vaksin Covid-19 Sinovac, maka dia cukup di 3 dosis. Lalu, kalau Pfizer atau Moderna, vaksin cukup diberikan 2 dosis.

"Risiko alami keparahan hingga kematian pada kelompok ini sangat kecil. Jadi, vaksin primer saja dinilai sudah cukup untuk saat ini," jelas dr Dicky.

Dengan begitu, aturan mudik Lebaran 2023 bagi anak-anak tidak lagi bisa mewajibkan mereka sudah harus booster Covid-19.

"WHO merekomendasikan anak usia 6 bulan sampai 17 tahun cukup vaksin primer. Jadi, syarat mudik untuk mereka tidak bisa sudah harus booster Covid-19," kata dr Dicky.

(roi)