WHO: COVID-19 Masih Jadi Darurat Kesehatan Internasional

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa COVID-19 masih menjadi Darurat Kesehatan Masyarakat yang menjadi perhatian Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), tingkat siaga tertinggi WHO

Oct 20, 2022 - 21:58
WHO: COVID-19 Masih Jadi Darurat Kesehatan Internasional
Gedung WHO sumber istockphoto

NUSADAILY.COM - JENEWA -  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa COVID-19 masih menjadi Darurat Kesehatan Masyarakat yang menjadi perhatian Public Health Emergency of International Concern  (PHEIC), tingkat siaga tertinggi WHO (19/10).

Melansir Xinhua, pemberitahuan tersebut datang meskipun jumlah kematian mingguan hampir mencapai level terendah sejak pandemi muncul pertama kali.

Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional WHO mengatakan setelah pertemuan penilaian triwulanan pada minggu lalu bahwa meskipun terdapat penurunan kasus COVID-19, dan penurunan jumlah angka kematian mingguan.

Kematian akibat COVID-19 masih tinggi jika di bandingkan dengan virus pernapasan lainnya.

BACA JUGA : Myanmar Laporkan 515 Kasus Baru Positif COVID-19

Hal ini mengisyaratkan komplikasi terkait COVID-19 dan kondisi pasca-COVID-19, dengan dampak penuh dari ini masih belum sepenuhnya dipahami. Wabah tersebut juga bisa berkembang selama musim dingin mendatang di Belahan Bumi Utara, kata komite.

Sementara itu, kesenjangan saat ini dalam pengawasan global COVID-19 telah menghambat identifikasi awal dan evaluasi evolusi virus. 

BACA JUGA :  Eks Direktur WHO Minta RI Pakai Vaksin Bivalen untuk Cegah Covid Varian Baru

Dengan virus yang diprediksi akan terus berkembang, panitia mengatakan bahwa karakteristik genetik dan antigenik dari varian masa depan belum dapat diprediksi secara andal. Varian yang berkembang dapat menimbulkan tantangan bagi vaksin dan terapi saat ini, kata komite.

"Mengingat pertimbangan di atas, komite setuju bahwa koordinasi lanjutan dari tanggapan internasional diperlukan," dan menganggap bahwa "situasi tetap dinamis dan memerlukan penilaian ulang yang sering, dan bahwa penghentian PHEIC, bila dianggap layak, harus dilakukan dengan aman."

Komite menyarankan bahwa harus terdapat tiga prioritas utama di masa depan yaitu memperkuat pengawasan dan mencapai target vaksinasi untuk kelompok berisiko, terus meningkatkan akses ke terapi yang terjangkau, dan memperkuat perencanaan kesiapsiagaan pandemi, sembari terus melindungi kelompok yang rentan berisiko.(mdr1/lal)