Waspada! Ini Ciri-ciri Hiperseks, Kenali Penyebab dan Risikonya

Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang tertekan atau secara negatif mempengaruhi kesehatan, pekerjaan, hubungan, atau bagian lain dalam hidup. Berdasarkan Klasifikasi Penyakit Internasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), edisi ke-11 (ICD-11), hiperseks adalah kondisi resmi yang dapat didiagnosis.

Waspada! Ini Ciri-ciri Hiperseks, Kenali Penyebab dan Risikonya
Ilustrasi Hiperseks (shutterstock)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Hiperseks atau perilaku seksual kompulsif, terkadang disebut juga dengan hiperseksualitas, gangguan hiperseksualitas, atau kecanduan seksual, adalah kondisi ketika fantasi, dorongan, atau perilaku seksual sulit dikendalikan.

Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang tertekan atau secara negatif mempengaruhi kesehatan, pekerjaan, hubungan, atau bagian lain dalam hidup. Berdasarkan Klasifikasi Penyakit Internasional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), edisi ke-11 (ICD-11), hiperseks adalah kondisi resmi yang dapat didiagnosis.

Hiperseksual ini berbeda dengan libido tinggi. Perbedaan ini terdapat pada cara melampiaskan hasrat seksualnya. Orang dengan kondisi hiperseksual cenderung akan memaksakan keinginannya hanya untuk memuaskan nafsu seks pribadi.

Sementara orang dengan libido tinggi masih dapat mengatur hasrat seksnya. Jika tidak tersalurkan, orang dengan libido tinggi masih dapat diajak berkomunikasi dan melakukan aktivitas lain untuk mengalihkan energinya.

Selain itu, orang dengan hiperseks biasanya menunjukkan sejumlah perilaku seksual yang bermasalah, misalnya seperti mengonsumsi konten pornografi secara berlebihan, masturbasi berlebihan, atau melakukan aktivitas seksual dengan banyak pasangan.

Ciri-ciri Hiperseks
Dikutip dari Medical News Today, sebuah artikel tahun 2017 menyebutkan bahwa hiperseksualitas dimulai dari aktivitas seksual, seperti masturbasi berlebihan saat menonton pornografi atau secara umum menginginkan dan membutuhkan seks. Kondisi ini kemudian dapat berkembang menjadi kebutuhan konstan.

Seseorang dengan hiperseksualitas mungkin menunjukkan gejala dan perilaku seperti:

  • Memiliki fantasi, dorongan, dan perilaku seksual yang berulang dan intens yang menghabiskan banyak waktu seolah-olah itu berada di luar kendali
  • Merasa terdorong untuk melakukan perilaku seksual tertentu, merasakan ketegangan setelahnya, tetapi juga merasa bersalah atau menyesal
  • Mencoba tanpa hasil untuk mengurangi atau mengendalikan fantasi, dorongan, atau perilaku seksual
    Menggunakan perilaku seksual kompulsif sebagai pelarian dari masalah seperti kesepian, depresi, kecemasan, atau stres
  • Terlibat dalam perilaku seksual yang memiliki konsekuensi serius, seperti potensi tertular atau menularkan infeksi seksual pada orang lain, masalah di tempat kerja, atau masalah hukum
  • Kesulitan untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat dan stabil

Penyebab Hiperseks
Penyebab pasti hiperseksualitas masih belum diketahui. Kemungkinan, kondisi ini terkait dengan kesehatan fisik dan mental seseorang. Beberapa faktor risiko mungkin termasuk hidup dengan kondisi kesehatan mental, seperti:

Gangguan bipolar

  • Tumor dan cedera pada lobus frontal otak
  • Penggunaan obat-obatan terlarang
  • Eating disorder
  • Mengonsumsi obat
  • Riwayat terkena pelecehan seksual, khususnya di kalangan wanita, juga dapat berkontribusi pada kondisi ini.

Risiko Hiperseks
Seseorang dapat mengalami periode Hasrat dan aktivitas seksual yang meningkat tanpa menimbulkan masalah. Namun, ketika seseorang mengalami hiperseksualitas, hal ini dapat berdampak besar pada kehidupan mereka.

Orang dengan hiperseksualitas dapat menyebabkan hal berikut:

  • Mengabaikan tanggung jawab mereka
  • Memiliki harapan yang tak realistis terhadap seks dan hubungan
  • Merasa malu dan mengalami penurunan harga diri
  • Menyebabkan peningkatan dalam melakukan perilaku seksual berisiko tinggi dan infeksi menular seksual.(eky)