Waspada! Ikan Mentah yang Digunakan pada Sushi Bisa Saja Terkontaminasi Parasit

Apakah sushi benar-benar menu hidangan yang sehat? Sebuah artikel di jurnal British Medical Journal Case Reports telah menunjukkan bahwa sushi tidak selamanya baik bagi kesehatan.

Nov 5, 2022 - 22:00
Waspada! Ikan Mentah yang Digunakan pada Sushi Bisa Saja Terkontaminasi Parasit
Waspada parasit pada ikan mentah yang digunakan pada sushi. Foto: Getty Images

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Sushi adalah hidangan umum yang sangat populer. Namun, parasit dapat bersembunyi di daging ikan mentah, menyebabkan penyakit yang berbahaya.

Sushi saat ini semakin populer sebagai hidangan. Nasi dibungkus kecil menggunakan lembaran rumput laut ikan segar yang dikatakan tinggi protein, rendah lemak dan sehat.

Apakah sushi benar-benar menu hidangan yang sehat? Sebuah artikel di jurnal British Medical Journal Case Reports telah menunjukkan bahwa sushi tidak selamanya baik bagi kesehatan.

BACA JUGA : BPKN Minta BPOM Tangguhkan Izin Edar Obat Sirop

Melansir Merkur, dalam artikel tersebut, para peneliti melaporkan seorang pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit dengan sakit perut yang parah, muntah dan demam.

Setelah pemeriksaan yang cermat dan pertanyaan yang diajukan, pasien menyatakan bahwa dia baru saja makan sushi.

Penyebab gejala akhirnya ditemukan saat pemeriksaan saluran pencernaan. Di perut pasien, dokter menemukan parasit berfilamen, yang ujungnya menembus mukosa lambung.

Anisakis merupakan cacing kelas nematoda yang menginfeksi ikan

Ikan mentah yang digunakan untuk sushi. Foto: Getty Images

Parasit yang ditemukan di tubuh pasien adalah cacing anisakis jenis nematoda, yang sering ditemukan pada ikan mentah. Jika daging ikan mentah pada sushi terkontaminasi cacing, larva akan menetap di perut atau usus manusia setelah dikonsumsi.

BACA JUGA : Pemerintah Siapkan Daftar Obat Sirop Aman dan Bebas Cemaran EG

Akibatnya, dapat menyebabkan sakit perut yang parah, pusing, muntah, mual dan diare. Hal ini dikenal sebagai anisakiasis, merupakan infeksi yang muncul pada manusia yang dipicu oleh larva anisakis.

Sebagai pacuan, gejala pertama muncul sekitar dua belas jam hingga dua puluh empat jam setelah dikonsumsi.

Infeksi ini dapat digecah jika daging ikan dibekukan pada suhu -20 derajat selama setidaknya satu hari, direndam air garam atau cukup dipanaskan sebelum diproses.

Namun, ikan mentah yang diproses secara tradisional digunakan dalam proses penyajian sushi, itulah sebabnya infeksi nematoda terjadi berulang kali.

Infeksi parasit ini paling umum terjadi di daerah di mana banyak ikan mentah dikonsumsi, seperti Jepang, Amerika Utara, Belanda atau Selandia Baru.

Karena cacing, fillet herring sekarang harus dibekukan terlebih dahulu sebelum dapat diproses lebih lanjut. Pedoman Uni Eropa juga menyatakan bahwa daging ikan harus diperiksa dengan cermat di lokasi dan bahwa ikan mentah harus dibekukan di restoran sebelum disajikan. (jrm1/lna)