Warga di China yang Tolak Karantina Covid-19 Ditangkap Polisi

Sebanyak tujuh warga di wilayah timur laut China yang menolak karantina Covid-19 ditangkap polisi, Selasa (8/11).

Nov 9, 2022 - 19:30
Warga di China yang Tolak Karantina Covid-19 Ditangkap Polisi

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Sebanyak tujuh warga di wilayah timur laut China yang menolak karantina Covid-19 ditangkap polisi, Selasa (8/11).

Warga tersebut sebelumnya dilaporkan bentrok dengan petugas karena menolak aturan ketat karantina Covid-19.

Associated Press melaporkan sedikitnya terjadi 2.230 kasus kekerasan di kompleks pabrik teknologi Guangzhou, wilayah selatan China terkait penolakan terhadap kebijakan nol-Covid.

BACA JUGA : Tempat Wisata Hongkong Hadirkan Atraksi Baru Setelah Pandemi...

Meski kasus Covid-19 di China tetap rendah, pemerintah Xi Jinping masih menerapkan kebijakan nol-Covid dengan langsung menerapkan lockdown jika ditemukan kasus Covid.

Seperti diberitakan media lokal, polisi tak segan mengambil tindakan tegas bagi siapapun yang melanggar aturan lockdown. Meski demikian, protes terhadap lockdown semakin kuat.

Meski kasus Covid-19 di China tetap rendah, pemerintah Xi Jinping masih menerapkan kebijakan nol-Covid dengan langsung menerapkan lockdown jika ditemukan kasus Covid.

Seperti diberitakan media lokal, polisi tak segan mengambil tindakan tegas bagi siapapun yang melanggar aturan lockdown. Meski demikian, protes terhadap lockdown semakin kuat.

BACA JUGA : Menkes Pastikan Kenaikan Kasus Covid RI Terjadi Akibat...

Sejauh ini belum ada laporan mengenai identitas tujuh warga China yang ditangkap polisi karena menolak aturan karantina ketat selama pandemi.

Berita mengenai penangkapan itu sempat ramai diunggah di media sosial China pada Selasa (8/11), namun segera disensor dan dihapus pemerintah pada Rabu (9/11) pagi waktu setempat.

Xi Jinping tetap menerapkan kebijakan nol-Covid setelah terpilih kembali sebagai Presiden China untuk periode ketiga. Ia mendapatkan dukungan dari para petinggi Partai Komunis China pada Kongres September lalu.

Dukungan terhadap Xi Jinping juga diberikan oleh pejabat tinggi Shanghai yang sempat bikin gempar karena kebijakan ketat lockdown sebabkan sejumlah warga nyaris kelaparan.

China sendiri masih belum membuka sebagian besar gerbang internasional kala negara-negara lain mulai menerapkan kebijakan sebaliknya.(lal)