Warga Cianjur Rasakan Getaran Sejak Minggu Sebelum Terjadi Guncangan Dahsyat

Korban selamat dari gempa Cianjur masih bertahan di tenda pengungsian di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Di antara mereka mengaku sudah merasakan getaran kecil gempa.

Nov 23, 2022 - 02:33
Warga Cianjur Rasakan Getaran Sejak Minggu Sebelum Terjadi Guncangan Dahsyat
Warga Cianjur mengungsi dampak gempa M 5,6. (Pradita Utama/detikcom)

NUSADAILY.COM - CIANJUR - Korban selamat dari gempa Cianjur masih bertahan di tenda pengungsian di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Di antara mereka mengaku sudah merasakan getaran kecil gempa.

"Kalau kemarin emang tanda-tandanya sudah ada, dari hari Minggu udah ada, cuma kecil-kecil waktu itu," kata salah seorang warga, Aca, saat ditemui di lokasi, Selasa (22/11/2022).

BACA JUGA: 58 Ribu Warga Mengungsi Imbas Gempa M 5,6 Cianjur


Aca yang sudah lama tinggal di Desa Gasol belum pernah merasakan gempa sebesar pada saat Senin (21/11) kemarin. Rumahnya sendiri hancur lebur akibat gempa itu.

Saat gempa mengguncang, Aca berada di luar rumah. Dia merasakan guncangan yang begitu kuat.

"Senin siang guncangan yang dahsyat itu. Warga banyak yang meninggal, rumah-rumah banyak yang hancur. Termasuk rumah saya yang ini," ungkapnya.

Aca merasa sangat sedih lantaran rumahnya sudah hancur lebur. Namun, dia masih bisa sedikit merasa lega karena keluarganya berhasil selamat.

"Saya benar-benar sedih baru kali ini saya melihat rumah saya pas datang hancur. Kebetulan anak sama istri saya pulang sekolah nggak langsung pulang ke rumah, main ke ibunya. Saya istilahnya masih dikasih umur panjang. Coba kalau dia istirahat pulang sekolah tidur gimana," tuturnya sambil menitikkan air mata.

Dia mengatakan saat ini yang paling dibutuhkan adalah tempat tinggal baru. Aca yang masih punya anak kecil khawatir apabila tinggal di tenda pengungsian.

"Kebetulan saat ini saya baru menerima bantuan dari pemerintah hanya 1 dus mi sama kalau nggak salah 5 kg beras," terangnya.

Warga lainnya bernama Fitri Anggraini juga merasakan gempa sempat terjadi pada Minggu (20/11) hingga Senin (21/11) dini hari. Namun, gempa tersebut cenderung kecil getarannya.

"Kerasa malamnya pas jam 01.00 WIB juga," ucap Fitri.

Rumah Fitri sendiri tidak hancur total. Namun dia tidak berani tinggal di sana lantaran masih ada getaran yang dirasakan beberapa kali dalam sehari.

"Sering sih (getaran dalam sehari)," ujarnya.

Gempa M 5,6 Cianjur
Gempa bumi M 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terjadi pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB. Titik koordinat gempa berada di 6,83 derajat LS dan 107,06 derajat BT dengan kedalaman 10 km.

Gempa terasa kuat di sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Depok, hingga Tangerang Selatan (Tangsel). Hingga pagi tadi, terjadi 130 lebih gempa susulan.

BACA JUGA: Dua Jasad Korban Cianjur Dievakuasi dari Timbunan Longsor Cugenang


Akibat gempa ini, berdasarkan data per Selasa (22/11) pukul 16.00 WIB, dilaporkan ada 22.198 unit rumah rusak, 1.083 orang luka-luka, dan 58.362 warga mengungsi ke beberapa titik.

Sebanyak 268 orang meninggal dengan 122 di antaranya telah teridentifikasi. Saat ini sebanyak 151 orang masih dicari.

Bupati Cianjur Herman Suherman menetapkan status tanggap darurat bencana selama 30 hari hingga 20 Desember 2022.(eky)