WANTED! 'Burung Hantu' yang Ingin Memisahkan Koalisi Pengusung Anies Baswedan

"Hanya 'burung hantu' yang bisa memisahkan koalisi NasDem, Demokrat dan PKS," kata Andi Arief kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).

Nov 11, 2022 - 16:50
WANTED! 'Burung Hantu' yang Ingin Memisahkan Koalisi Pengusung Anies Baswedan

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Deklarasi NasDem, Demokrat, dan PKS awalnya direncanakan diselenggarakan pada 10 November untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Hingga Tanggal 10 Nopember siang, tak ada deklarasi 'Koalisi Perubahan' oleh ketiga partai tersebut.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief bicara soal 'Burung Hantu' yang mencoba untuk memisahkan NasDem, Demokrat, dan PKS.

"Hanya 'burung hantu' yang bisa memisahkan koalisi NasDem, Demokrat dan PKS," kata Andi Arief kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).

Andi Arief lantas bicara adanya upaya memisahkan NasDem, Demokrat, dan PKS oleh 'burung hantu'.

Andi Arief tak mengungkap sosok burung hantu yang dimaksud. Namun, dia menyebut burung hantu selalu bekerja malam dan bertingkah buas.

"Burung hantu, burung yang bekerjanya malam dan buas. Hanya itu yang bisa memisahkan koalisi perubahan dan perbaikan," ujarnya.


Ditanya lebih spesifik soal sosok 'burung hantu' ini, Andi Arief tidak memerincinya. "Biasanya yang mengerti spesial di hutan. Yang biasa bekerja dalam gelap," kata Andi Arief.

Menanggapi Andi Arief, PKS yakin tak ada halangan yang bisa memisahkan pembentukan Koalisi Perubahan. Jika, sudah ada rasa cinta dan percaya antar anggota koalisi.

"Kalau sudah hadir rasa saling cinta dan percaya, ada burung hantu pun tidak akan bisa memisahkan hati hati yang ingin bersatu," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).

Kholid tidak menjawab lugas apakah PKS merasa ada pihak yang ingin mengganggu koalisi bersama NasDem dan Demokrat. Namun menurutnya, tarik-menarik hal yang biasa.

"Tarik tarikan biasa saja dalam proses politik, kadang kita ditarik kadang kita yang menarik, dinamis," ujarnya.

Sementara Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku tidak mengetahui adanya pihak ingin memisahkan kubu Koalisi Perubahan. Meski begitu, dia menyarankan agar NasDem, PKS, dan Demokrat tetap solid untuk mewujudkan langkah kerja sama.

"Saya nggak dengar. Biar saja, fokus saja ke langkah kita, yang penting solid," ujarnya.

NasDem Tepis soal 'Burung Hantu'
Waketum NasDem Ahmad Ali mengatakan pihaknya tidak merasa ada gangguan dari luar. Dia merasa kondisi koalisi sedang baik-baik saja.

"Sampai hari ini sih nggak ada gangguan, nggak pernah ada upaya untuk memecah belah koalisi yang sedang dibangun hari ini," ujar Ali di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Dia mengatakan batal atau tidaknya koalisi ini tidak ditentukan faktor eksternal. Ali mengklaim sejauh ini komunikasi antara NasDem dengan Demokrat dan PKS berjalan lancar dan menemukan banyak titik temu.

"Sehingga apa yang disampaikan Mas Arief itu adalah suatu sikap. Sikap bahwa komitmen antara NasDem dan PKS atau Demokrat itu sudah berjalan begitu sulit, insyaallah ya," jelasnya.


Ali meminta baik NasDem, PKS, dan Demokrat tidak perlu menanggapi isu-isu liar. "Sehingga kita tidak perlu menanggapi isu-isu luar. Ya kita bicara fakta-fakta saja," lanjutnya.(han)

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Deklarasi NasDem, Demokrat, dan PKS awalnya direncanakan diselenggarakan pada 10 November untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Hingga Tanggal 10 Nopember siang, tak ada deklarasi 'Koalisi Perubahan' oleh ketiga partai tersebut.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief bicara soal 'Burung Hantu' yang mencoba untuk memisahkan NasDem, Demokrat, dan PKS.

"Hanya 'burung hantu' yang bisa memisahkan koalisi NasDem, Demokrat dan PKS," kata Andi Arief kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).

Andi Arief lantas bicara adanya upaya memisahkan NasDem, Demokrat, dan PKS oleh 'burung hantu'.

Andi Arief tak mengungkap sosok burung hantu yang dimaksud. Namun, dia menyebut burung hantu selalu bekerja malam dan bertingkah buas.

"Burung hantu, burung yang bekerjanya malam dan buas. Hanya itu yang bisa memisahkan koalisi perubahan dan perbaikan," ujarnya.


Ditanya lebih spesifik soal sosok 'burung hantu' ini, Andi Arief tidak memerincinya. "Biasanya yang mengerti spesial di hutan. Yang biasa bekerja dalam gelap," kata Andi Arief.

Menanggapi Andi Arief, PKS yakin tak ada halangan yang bisa memisahkan pembentukan Koalisi Perubahan. Jika, sudah ada rasa cinta dan percaya antar anggota koalisi.

"Kalau sudah hadir rasa saling cinta dan percaya, ada burung hantu pun tidak akan bisa memisahkan hati hati yang ingin bersatu," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada wartawan, Kamis (10/11/2022).

Kholid tidak menjawab lugas apakah PKS merasa ada pihak yang ingin mengganggu koalisi bersama NasDem dan Demokrat. Namun menurutnya, tarik-menarik hal yang biasa.

"Tarik tarikan biasa saja dalam proses politik, kadang kita ditarik kadang kita yang menarik, dinamis," ujarnya.

Sementara Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku tidak mengetahui adanya pihak ingin memisahkan kubu Koalisi Perubahan. Meski begitu, dia menyarankan agar NasDem, PKS, dan Demokrat tetap solid untuk mewujudkan langkah kerja sama.

"Saya nggak dengar. Biar saja, fokus saja ke langkah kita, yang penting solid," ujarnya.



NasDem Tepis soal 'Burung Hantu'
Waketum NasDem Ahmad Ali mengatakan pihaknya tidak merasa ada gangguan dari luar. Dia merasa kondisi koalisi sedang baik-baik saja.

"Sampai hari ini sih nggak ada gangguan, nggak pernah ada upaya untuk memecah belah koalisi yang sedang dibangun hari ini," ujar Ali di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Dia mengatakan batal atau tidaknya koalisi ini tidak ditentukan faktor eksternal. Ali mengklaim sejauh ini komunikasi antara NasDem dengan Demokrat dan PKS berjalan lancar dan menemukan banyak titik temu.

"Sehingga apa yang disampaikan Mas Arief itu adalah suatu sikap. Sikap bahwa komitmen antara NasDem dan PKS atau Demokrat itu sudah berjalan begitu sulit, insyaallah ya," jelasnya.


Ali meminta baik NasDem, PKS, dan Demokrat tidak perlu menanggapi isu-isu liar. "Sehingga kita tidak perlu menanggapi isu-isu luar. Ya kita bicara fakta-fakta saja," lanjutnya.(han)