Walikota Malang Sutiaji Tindak Lanjuti Permasalahan Warga Saat Kegiatan Gowes dan Sambang Warga

Perangkat daerah terkait langsung mengeksekusi permasalahan dan keluhan warga yang sebelumnya telah dikunjungi Sutiaji. Salah satunya, Dinas Kesehatan Kota Malang dan Dinas PUPRKP Kota Malang.

Jan 6, 2023 - 21:20
Walikota Malang Sutiaji Tindak Lanjuti Permasalahan Warga Saat Kegiatan Gowes dan Sambang Warga
Sambang warga yang dilakukan Wali Kota Malang Sutiaji di tengah-tengah gowes. Foto / dok Pemkot Malang

NUSADAILY.COM – MALANG – Walikota Malang Sutiaji tindaklanjuti permasalahan warga saat gowes sekaligus sambang warga pada Jumat (6/1/2023) lalu.

Usai berdialog dengan warga Lesanpuro dan Kedungkandang itu Sutiaji langsung memerintahkan jajarannya menyelesaikan PR yang ada secepat mungkin.

Hasilnya, sejak Sabtu (7/1/2022) kemarin, perangkat daerah terkait langsung mengeksekusi permasalahan dan keluhan warga yang sebelumnya telah dikunjungi Sutiaji. Salah satunya, Dinas Kesehatan Kota Malang dan Dinas PUPRKP Kota Malang. 

Pada kegiatan gowes dan sambang warga di Kelurahan Lesanpuro dan Kedungkandang lalu, Sutiaji beserta jajaran mengunjungi 7 orang warga rentan. Tak ingin kehilangan kesempatan, momentum ini itu dimanfaatkan Sutiaji berdialog dan melihat kondisi warganya.

Bersama Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif, Sutiaji mengunjungi 4 orang warga rentan. Diantaranya, Salsa dan Sania merupakan balita kembar berusia 26 bulan dengan resiko stunting, Sakaila yang notebane balita berusia 21 bulan dengan resiko stunting serta 2 orang warga rentan bernama Bainah dan Lutfi. Mereka merupakan warga Kelurahan Kedungkandang.

BACA JUGA : Utamakan Kenyamanan Pengunjung, Pemkot Malang Tambah Titik...

Dalam kunjungan itu, para nakes melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi awal warga rentan. Harapannya, pasca pemeriksaan, mereka mendapatkan penanganan sehingga kondisinya akan membaik.

dr Husnul menyampaikan bahwa kunjungan yang dilakukan pada Sabtu lalu, merupakan tindak lanjut dari kegiatan gowes dan sambang warga. Hal itu mengacu pada instruksi Wali Kota Malang untuk secepatnya dilakukan penanganan.

“Terkait dengan hasil sambang warga, kami dari Dinas Kesehatan sudah melakukan visit ke 4 warga, diantaranya balita beresiko stunting, serta warga penderita hipertensi dan mempunyai riwayat stroke. Kami sudah identifikasi dan assesmen juga, hasilnya sudah kami kirimkan sesuai petunjuk Bapak Walikota Malang,” ujarnya ditemui seusai apel pagi di Balaikota Malang, Senin (9/1/2023).

Secara rinci, dr Husnul menjabatkan telah dilakukan pemeriksaan kesehatan pada keempat warga rentan tersebut. Pasca-pemeriksaan, dilkukan intervensi terhadap warga tersebut sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

“Pemeriksaan kesehatan sudah kami lakukan pada warga-warga rentan tersebut. Untuk Ibu Bainah dan Bapak Lutfi sudah kami berikan obat, dan tentunya kami berikan edukasi juga, sebagai semangat dan motivasi bagi beliau berdua,” ucapnya

“Untuk balita kembar Salsa dan Sania, serta balita Sakaila, karena mereka ini beresiko stunting, maka perlakuannya tentu berbeda. Balita ini hampir semuanya kurang asupan protein dan lemak, itu yang menyebabkan mereka beresiko stunting,” sambung dr Husnul

Terlebih, setelah pemeriksaan kemarin, diketahui tinggi badan dan berat badan balita itu tidak ideal. Dimana, Sakaila memiliki berat badannya 7,8 kg dengan tinggi badan 63 cm. Sedangkan, Salsa dan Sania masing-masing memiliki berat badan 6,4 kg dan 6,6 kg, serta tinggi badan 75 cm dan 76 cm”.

“Oleh karena itu, kemarin kami sudah berikan juga asupan nutrisi bagi adik-adik ini, dan nanti juga ada pendampingan dari kader dan nutrisionis, ada pemberian biskuit dan susu juga setiap 2 Minggu, mudah-mudahan upaya ini berhasil dan bisa membantu perbaikan gizinya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, sesuai dengan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Salsa dan Sania juga akan mendapatkan susu FS serta dijadwalkan agar mendapat pemeriksaan lebih lanjut di RUUD Kota Malang

 Ditanya tentang penyebab stunting, dr Husnul mengatakan bahwa salah satu faktornya adalah kurangnya pemahaman dari orang tua tentang asupan gizi yang dibutuhkan anak sehingga berpengaruh pada asupan yang diberikan

“Salah satu faktor tentu kurangnya pemahaman orang tua tentang kualitas asupan yang diberikan ke anak. Ini dibuktikan dari hasil recall yang kurang dari AKG. Untuk itu kemarin kami juga banyak memberikan edukasi dan pemahaman saat melakukan kunjungan,” tutup dr Husnul

Di konfirmasi terpisah, Kepala Dinas PUPRKP Kota Malang, Dandung Julhardjanto, juga langsung turun ke lapangan menindaklanjuti instruksi Wali Kota Malang

Dandung menjelaskan, eksekusi yang dilakukan yaitu pekerjaan perapian dan perbaikan saluran di rumah Sulaiman, warga jalan Lesanpuro RT 4 RW 2. Pekerjaan itu juga sudah rampung dikerjakan pada Selasa (10/1/2023). Kepala Dinas PUPRKP Kota Malang ini juga tampak meninjau langsung dan memastikan pekerjaan ini benar-benar selesai dilaksanakan. (ros)