Waduh! Terjadi Bentrok Brutal antara Pekerja dan Polisi di China
Ketegangan di fasilitas tersebut meletus menjadi demonstrasi kekerasan pada akhir November ini. Di mana foto dan video di media sosial China yang menunjukkan para pekerja bentrok dengan petugas keamanan. Dalam rekaman yang diverifikasi oleh AFP, ratusan karyawan terlihat berbaris di jalan di siang bolong. Beberapa dihadang oleh polisi anti huru hara dan orang-orang berjas hazmat. Klip lain dari streaming langsung menunjukkan puluhan pekerja di malam hari menghadapi barisan polisi dan berteriak: "Bela hak kami!"
NUSADAILY.COM – BEIJING - Protes dengan kekerasan telah terjadi di sekitar pabrik iPhone terbesar milik Foxconn di Zhengzhou, China tengah. Di sana para pekerja bentrok secara brutal dengan petugas keamanan.
Media Inggris, The Guardian memperlihatkan bagaimana protes besar-besaran ratusan pekerja yang turun ke jalan pada siang hari. Beberapa dari mereka dihadang oleh barisan polisi anti huru hara dan petugas berpakaian hazmat di mana saling dorong dan pukul terjadi.
Dalam beberapa rekaman terlihat bagaimana pekerja menyeret barikade logam di sekitar pabrik, saat asap mengepul dari sebuah kendaraan. Sebuah foto yang diambil pada siang hari menunjukkan sisa-sisa gerbang yang hangus, tampaknya terbakar pada malam hari.
Dimulai dari Positif Covid-19
Ini bermula dari kasus Covid-19. Pada awal Oktober, para pekerja diperingatkan bahwa beberapa orang di pabrik dinyatakan positif corona.
Karyawan diperintahkan tetap bekerja dan tak boleh melepas masker wajah. Namun ini tetap membuat sejumlah staff khawatir virus akan menyebar.
Fasilitas di kota Zhengzhou mempekerjakan lebih dari 200.000 orang. Banyak di antaranya tinggal di asrama di lokasi.
Lockdown Pabrik
Kemudian pabrik dikunci pada pertengahan Oktober. Pekerja diminta untuk melakukan tes swab setiap hari dan tetap berada dalam "gelembung yang aman", semacam lokali steril dari virus.
Foxconn menegaskan wabah terbatas. Perusahaan juga sempat berjanji untuk memberikan "jaminan yang diperlukan" untuk mata pencaharian karyawan.
Tetapi keluhan segera muncul. Termasuk dugaan kondisi kerja yang buruk dan perlindungan yang tidak memadai bagi mereka yang tidak terinfeksi.
Ramai-Ramai Keluar
Kondisi tersebut akhirnya membuat ramai para pekerja meninggalkan pabrik pada akhir Oktober. Beberapa memilih berjalan jauh kembali ke kampung halaman mereka.
Video di media sosial menunjukkan beberapa orang duduk dengan barang bawaan di pinggir jalan raya saat petugas bersetelan hazmat menyemprot mereka dengan disinfektan. Pihak berwenang mengunci area di sekitar pabrik pada awal November.Laporan kekacauan dan kekurangan terus bermunculan setelahnya. Apple memperingatkan bahwa pembatasan virus berarti pelanggan harus menunggu lebih lama untuk iPhone baru menjelang musim liburan.
Muncul Bentrokan dan Kekerasan
Ketegangan di fasilitas tersebut meletus menjadi demonstrasi kekerasan pada akhir November ini. Di mana foto dan video di media sosial China yang menunjukkan para pekerja bentrok dengan petugas keamanan.
Dalam rekaman yang diverifikasi oleh AFP, ratusan karyawan terlihat berbaris di jalan di siang bolong. Beberapa dihadang oleh polisi anti huru hara dan orang-orang berjas hazmat.
Klip lain dari streaming langsung menunjukkan puluhan pekerja di malam hari menghadapi barisan polisi dan berteriak: "Bela hak kami!"
Rekaman lain menunjukkan bilik pengujian yang rusak dan setidaknya satu kendaraan terbalik. Ada pula seorang pria dengan wajah berlumuran darah.
Konfirmasi Foxconn
Sementara itu, Rabu, Foxconn mengkonfirmasi kekerasan telah terjadi. Perusahaan mengatakan para pekerja tidak senang dengan gaji dan kondisi tetapi menyangkal telah menampung rekrutan baru dengan staf positif Covid.(han)