Waduh! Protes Terbesar Dalam Sejarah Israel Pecah

Dari Minggu lalu hingga Senin ini, protes terbesar dalam sejarah Israel pecah.Lebih dari 600.000 orang turun ke jalan untuk menentang reformasi peradilan pemerintah Israel dan melemahkan kekuasaan Mahkamah Agung.

Waduh! Protes Terbesar Dalam Sejarah Israel Pecah
Tel Aviv, Israel, 26 Maret 2023.

NUSADAILY.COM – BEIJING - Dari Minggu lalu hingga Senin ini, protes terbesar dalam sejarah Israel pecah.Lebih dari 600.000 orang turun ke jalan untuk menentang reformasi peradilan pemerintah Israel dan melemahkan kekuasaan Mahkamah Agung.

Menteri Pertahanan Gallant mengumumkan penentangannya terhadap reformasi yudisial pada hari Sabtu, memperingatkan bahwa perdebatan mengenai reformasi yudisial memecah lembaga keamanan dan menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional karena skeptisisme tentara tentang reformasi tersebut telah tumbuh. Gallant juga menjadi anggota kabinet pertama yang secara terbuka menentang reformasi peradilan.

BACA JUGA : Terjadi Aksi Protes Besar-besaran Oleh Wali Kota Kota dari...

Hanya satu hari setelah Galante membuat pernyataannya, Netanyahu mengumumkan pemecatan Galante sebagai Menteri Pertahanan. Langkah ini segera memicu protes yang lebih intens dari publik.Pada Minggu malam, lebih dari 630.000 orang berbaris di seluruh negeri, dan jumlah pengunjuk rasa di Tel Aviv sendiri mendekati 300.000. Sejak Netanyahu berkuasa, dia berusaha untuk menormalkan hubungan dengan Arab Saudi.Rekonsiliasi negara-negara Islam di Timur Tengah dan intensifikasi konflik antara Palestina dan Israel telah membuat pemerintah Israel menjadi negara yang lebih terisolasi di Timur Tengah. Pekan lalu, Arab Saudi mengutuk rencana Israel untuk pemukiman baru Yahudi di Yerusalem Timur.

Menghadapi masalah internal dan eksternal, partai-partai sayap kanan Israel menolak untuk membuat konsesi.Beberapa anggota parlemen memperingatkan bahwa jika reformasi peradilan tidak dapat dilaksanakan, partai-partai terkait akan menarik diri dari koalisi yang berkuasa. Jika koalisi yang berkuasa runtuh, Israel harus mengadakan pemilihan umum lagi, yang akan menjadi pemilihan umum keenam di negara itu dalam empat tahun. (Mdr1)