Waduh! Partai di Georgia Cabut Undang-undang Agen Asing

Setelah memicu kritik dan protes besar-besaran, partai yang berkuasa di Georgia telah mengumumkan pencabutan "Undang-Undang Agen Asing".

Mar 10, 2023 - 20:29
Waduh! Partai di Georgia Cabut Undang-undang Agen Asing
polisi dengan perlengkapan anti huru hara menghadapi pengunjuk rasa

NUSADAILY.COM – HUBEI - Setelah memicu kritik dan protes besar-besaran, partai yang berkuasa di Georgia telah mengumumkan pencabutan "Undang-Undang Agen Asing".

Pada 9 Maret waktu setempat, partai yang berkuasa di Georgia mengumumkan penarikan "Undang-Undang Agen Asing" yang kontroversial. Sebelumnya, Parlemen Georgia mengesahkan pembacaan pertama "Undang-Undang Agen Asing" pada 7 Maret waktu setempat. RUU ini mewajibkan semua organisasi yang memperoleh lebih dari 20% dana mereka dari luar negeri untuk mendaftar sebagai "agen asing", jika tidak mereka akan menghadapi hutang yang sangat besar.

Menurut Reuters, ketua partai yang berkuasa di Georgia Irakli Kobashidze mengatakan pada 8 Maret bahwa undang-undang "Undang-Undang Agen Asing" akan membantu membasmi kekuatan-kekuatan yang bertentangan dengan kepentingan nasional dan mengkritik "oposisi radikal" Georgia karena menghasut kegiatan protes.

BACA JUGA : Tidak Ada Bukti China Berikan Senjata Ke Rusia, Ini Kata...

Sejak 7 Maret, protes besar-besaran pecah di Tbilisi, ibu kota Georgia, selama dua malam berturut-turut. Ribuan orang berkumpul di luar gedung parlemen di Tbilisi ketika pengunjuk rasa melambai-lambaikan bendera Uni Eropa, AS, dan Ukraina, dengan beberapa melemparkan batu ke jendela gedung dan mencoba mendobrak penghalang pelindung. Polisi setempat menggunakan meriam air, gas air mata, dan flash bang untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Kementerian Dalam Negeri Georgia menyatakan bahwa pada tanggal 9, 142 orang yang terkait dengan protes telah ditangkap.

Kritikus Georgia mengatakan Undang-Undang Agen Asing, yang tampaknya meniru hukum Rusia, akan berdampak buruk pada masyarakat sipil negara itu dan merusak demokrasinya, lapor CNN. Beberapa pengunjuk rasa khawatir bahwa RUU itu akan membuat perpecahan antara negara dan Eropa. Georgia akan mendaftar untuk bergabung dengan UE pada Maret 2022, kata laporan itu. Meskipun Georgia tidak memenuhi syarat untuk pencalonan, Dewan Eropa telah mengindikasikan bahwa mereka bersedia memberikan status kandidat UE kepada Georgia jika Georgia menerapkan kebijakan reformasi tertentu. (Mdr1)