Waduh! Kapal Kargo Asal Malaysia Hilang Bersama 5 ABK 2 ABK WNI

"Informasi ini kami terima pada Senin setelah agen kapal membuat laporan ke polisi. Lokasi terakhir kapal terdeteksi pada 1 Januari melalui Sistem Identifikasi Otomatis," kata Nurul pada Rabu (11/1) seperti dikutip The Star.

Jan 12, 2023 - 02:59
Waduh! Kapal Kargo Asal Malaysia Hilang Bersama 5 ABK 2 ABK WNI
Ilustrasi Kapal Kargo

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Sebuah kapal kargo asal Malaysia dilaporkan telah hilang sejak sepekan terakhir. Kapal itu mengangkut lima awak kapal dan dua di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Direktur Badan Penegakan Maritim Malaysia (Malaysian Maritime Enforcement Agency/MMEA), Laksamana Pertama Nurul Hizam Zakaria, mengatakan kapal kargo MV Dai Cat 06 itu tengah membawa pipa logam senilai 726 ribu ringgit Malaysia (Rp2,5 miliar).

Kapal itu meninggalkan Kampung Acheh, Perak, pada 23 Desember lalu dan seharusnya mencapai Kuching, Sarawak, pada 31 Desember.

"Informasi ini kami terima pada Senin setelah agen kapal membuat laporan ke polisi. Lokasi terakhir kapal terdeteksi pada 1 Januari melalui Sistem Identifikasi Otomatis," kata Nurul pada Rabu (11/1) seperti dikutip The Star.

"Kapal tersebut saat itu berada di perairan Indonesia dan berjarak sekitar 0,3 kilometer laut dari perairan Johor," paparnya menambahkan.

Nurul mengatakan ada tiga orang Indonesia dan dua orang Malaysia di kapal tersebut dengan usia antara 20-57 tahun.

Kelima ABK itu terdiri dari Mohammad Syafarizan Mohd Noor (24) sebagai kapten kapal dan anak buahnya yakni Mohammad Sudeh Sudin (20) dan Derrent Littor (22). Ketiganya merupakan warga Malaysia.

Sementara itu, dua ABK lainnya yang merupakan teknisi kapal ialah WNI atas nama Adi (43) dan Damai Papane Ole (57).

"Pada pukul 22.42 hari Senin, Pusat Kontrol Misi Malaysia dan Pusat Komando Operasi Polisi Singapura mendeteksi keadaan darurat dari kapal," ucap Nurul.

"Sinyal SOS itu berasal dari lokasi sekitar 30 mil laut barat laut Pemangkat, Indonesia," paparnya.

Ketika ditanya kemungkinan kapal dibajak perompak, Nurul hanya memaparkan MMEA tidak mau berspekulasi.

"Tapi apapun bisa terjadi di laut," ujar Nurul.

Ia menambahkan bahwa MMEA telah menghubungi pihak berwenang Indonesia dan Singapura untuk membantu pencarian kapal tersebut.(han)