Waduh! Argentina Terjerumus ke Jurang Resesi, Alarm Bagi RI Hati-hati Kelola APBN

"Jadi Argentina bisa jadi contoh ya? Iya. Maksudnya pengelolaan APBN itu harus bagus supaya jangan sampai akhirnya orang melihat APBN itu bisa jadi krisis gara-gara persepsi," ujar Aviliani ditemui di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Selasa (25/6).

Jun 25, 2024 - 21:55
Waduh! Argentina Terjerumus ke Jurang Resesi, Alarm Bagi RI Hati-hati Kelola APBN

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ekonom Senior Aviliani mengatakan masuknya Argentina ke jurang resesi harus menjadi rambu-rambu bagi Indonesia untuk mengelola APBN dengan hati-hati.

Menurutnya, salah satu penyebab resesi Argentina adalah pengelolaan APBN yang salah sehingga perekonomiannya pun turun dan minus dua kuartal berturut-turut.

"Jadi Argentina bisa jadi contoh ya? Iya. Maksudnya pengelolaan APBN itu harus bagus supaya jangan sampai akhirnya orang melihat APBN itu bisa jadi krisis gara-gara persepsi," ujar Aviliani ditemui di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Selasa (25/6).

Apalagi, kata Aviliani, saat ini nilai tukar rupiah melemah hingga Rp16.400 per dolar AS, level yang cukup tinggi.

Karena itu, ia menekankan kebijakan pengelolaan APBN harus betul-betul menjadi perhatian lantaran pelemahan rupiah akan mempengaruhi berbagai belanja negara yang berkaitan dengan subsidi.

"Sekarang rupiah sudah melemah nih. Biasanya rupiah melemah itu yang cenderung biasanya orang (was-was), 'waduh ini jangan-jangan kita masuk jurang resesi'. Jadi makanya adalah bagaimana mengelola rupiah itu," jelasnya.

Ia juga mengingatkan PHK yang masih terjadi di industri, seperti di sektor tekstil, harus segera dicarikan solusinya. Sebab, hal tersebut bisa menambah sentimen negatif ke investor ke Indonesia.

"Terkait dengan APBN, mungkin sudah harus dilihat ketika sekarang misalkan banyak PHK apa mungkin perlu untuk penalangan orang miskin yang nambah," pungkasnya.

Argentina resmi terperosok ke dalam jurang resesi ekonomi pada kuartal pertama tahun ini. Hal ini diiringi oleh angka pengangguran yang meningkat setelah pemangkasan anggaran belanja besar-besaran Presiden Argentina Javier Milei.

Pemangkasan anggaran itu berdampak pada penurunan konsumsi dan aktivitas ekonomi masyarakat. Imbasnya, produk domestik bruto (PDB) negara Amerika Selatan itu menyusut 2,6 persen pada kuartal I-2024 dibandingkan dengan kuartal IV- 2023.

Hal ini menandakan ekonomi Argentina terkontraksi kuartal-ke-kuartal kedua berturut-turut.(han)