Waduh! Anggota DPR Sebut dr Piprim IDAI Kurang Ajar gegara Nyeletuk Terus Menerus

Momen itu terjadi saat Irma menginterupsi penyampaian dr Piprim Basarah. Piprim saat itu sedang menjelaskan soal kaitan pelarangan peredaran obat mengandung etilen glikol (EG) dengan penurunan kasus gagal ginjal akut.

Nov 26, 2022 - 17:21

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago sempat berang terhadap Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah karena celetukan-celetukan sepanjang rapat.

Momen panas terjadi dalam rapat Komisi IX DPR bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dengan lembaga-lembaga terkait.

Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris di ruang Komisi IX DPR kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Selain Budi dan Piprim, hadir Kepala BPOM Penny Lukito, Sekjen Gabungan Perusahaan Farmasi Andreas Bayu Aji, dan Direktur Eksekutif IPMG Inge Kusuma.

Momen itu terjadi saat Irma menginterupsi penyampaian dr Piprim Basarah. Piprim saat itu sedang menjelaskan soal kaitan pelarangan peredaran obat mengandung etilen glikol (EG) dengan penurunan kasus gagal ginjal akut.

"Dua minggu pasca-Kemenkes menyetop sirop itu kan kasus harian maupun kasus meninggal dunia itu kan menurun drastis. Kemudian juga bukti lain adalah Fomepizole, antidotumnya. Ketika antidotum diberikan itu respons pasien, ini saya cerita, itu balita, Pak, masih ngomong, masih bisa ditanya itu lama-lama koma, diinkubasi, meninggal. Begitu datang Fomepizole ini alhamdulillah," ujar Piprim lalu terpotong interupsi.

"Interupsi. Pak, sampeyan ini aneh ngomongnya. Tahu nggak aneh," kata Irma.

"Nggak," balas Piprim.

Irma mempertanyakan soal kandungan EG dalam obat yang disebut-sebut menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut. Pasalnya, kata dia, pasien yang tidak mengonsumsi kandungan zat itu juga mengalami gagal ginjal.

"Sudah dibilang dari 197 itu, ada yang 67 itu yang nggak mengandung EG. Apakah dari semua korban itu ditemukan memang mereka minum sirop yang mengandung itu? Jadi jangan sekali-kali ngomong seolah-olah bahwa karena itu. Karena uji klinisnya belum jelas," kata Irma.

Dokter Piprim lalu kembali menyahut. Namun Irma tetap melanjutkan penyampaiannya.

"Ini bisa saya jawab nggak. Boleh saya jawab?" kata Piprim.

"Jadi itu harus menjadi dasar Anda harus mengatakan A, B, C, D, E, F, G. Makanya saya bilang tadi Kemenkes dan BPOM ini nggak sinkron. Kalau tadi Anda bilang, mohon maaf, Pimpinan, sebentar, kalau Anda bilang tadi karena semua sirop ditarik kemudian turun itu artinya memang kandungan itu yang membuat masalah ini," ujar Irma.

Irma mempermasalahkan dugaan penyebab kasus gagal ginjal yang dianggap belum jelas.

"Tapi kan tadi sampeyan juga bilang ada yang minum obat itu ginjalnya kena, tapi ada yang nggak minum pun katanya juga kena. Artinya, itu belum sahih. Gitu, lo," ujar Irma.

Dokter Piprim kembali berceletuk. "Udah selesai?" kata Piprim.

Charles selaku pimpinan rapat menegur Piprim agar tidak berbicara dahulu sebelum diizinkan.

"Pak, Pak, nggak usah dijawab. Diam aja dulu," kata Charles.

Di saat itulah nada bicara Irma meninggi. Dia berang atas celetukan Piprim.

"Belum. Saya belum selesai. Memang kenapa kalau saya belum selesai?" kata Irma.

"Ya saya nggak ngomong," kata Piprim.

"Udah diam dulu," kata Irma.

Charles mengingatkan agar pihak-pihak dalam rapat tidak terlibat debat kusir.

"Mohon maaf, ini bukan tempat debat kusir. Mohon izin diselesaikan dulu nanti Bapak ada waktu menjawab. Silakan Bu Irma," kata Charles.

Irma pun kembali melanjutkan. Dia menganggap Piprim bertingkah kurang ajar.

"Iya, jangan kamu saya lagi ngomong kamu bilang 'udah, udah, udah'. Memang kamu siapa? Saya lagi ngomong malah bilang 'udah selesai, udah selesai'. Kurang ajar," ujarnya.

Charles lalu mengingatkan Irma karena batasan waktu bicara. "Bu, ini waktunya juga ini," kata Charles.

Irma lalu melanjutkan penyampaiannya kembali. "Iya saya tahu, Pimpinan, tapi nggak boleh gitu juga kali. Nggak sopan," katanya.

Charles pun mengambil alih rapat. Irma melanjutkan interupsinya dan Piprim kembali melanjutkan pernyataannya tanpa merespons anggapan 'kurang ajar' yang disampaikan Irma.(sir)