Waduh! 21 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji di Batang

"Ya, sementara ada 21 anak menjadi korban pencabulan yang sudah diadukan oleh keluarga korban," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Batang AKP Yorisa Prabowo saat dikonfirmasi di Batang, dikutip Antara, Sabtu (7/1).

Jan 9, 2023 - 16:38
Waduh! 21 Anak Jadi Korban Pencabulan Guru Ngaji di Batang
Ilustrasi. Sebanyak 21 anak diduga menjadi korban pencabulan guru di Batang, Jawa Tengah. (Foto: Istockphoto/Coldsnowstorm)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Sebanyak 21 anak menjadi korban pencabulan yang diduga dilakukan seorang guru mengaji berinisial MU (28), warga Kelurahan Proyonanggan Lor, Kecamatan Batang, Jawa Tengah.

"Ya, sementara ada 21 anak menjadi korban pencabulan yang sudah diadukan oleh keluarga korban," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Batang AKP Yorisa Prabowo saat dikonfirmasi di Batang, dikutip Antara, Sabtu (7/1).

Menurutnya, saat ini pelaku yang juga guru rebana sudah ditangkap dan dimintai keterangannya terkait kasus tersebut.

BACA JUGA : Istri Kiai di Jember Laporkan Suami, Diduga Selingkuh Hingga...

"Dari pengakuan pelaku, dirinya memang melakukan tindakan pencabulan terhadap anak-anak. Akan tetapi, jumlahnya hanya beberapa orang," kata Yorisa.

Kasus dugaan pencabulan itu berawal dari laporan keluarga para korban ke Polres Batang, Kamis (5/1). Saat itu polisi menerima sembilan laporan kasus.

Kemudian dua hari berikutnya, polisi kembali menerima laporan tambahan menjadi 21 orang korban.

Korban pencabulan yang belajar mengaji dan rebana tersebut berasal dari Kelurahan Proyonanggan Utara, Proyonanggan Selatan, dan Karangasem Selatan.

BACA JUGA : Bejat! Marbut Masjid di Cilegon Cabuli 2 Bocah

Polisi mengarahkan agar para korban melakukan visum, membuka posko pengaduan, dan menggandeng Dinas Pemberdayaan, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana.

Selain itu, korban juga diarahkan agar mendapatkan pendampingan Tim Psikologi Polda Jateng untuk diberikan layanan "trauma healing" kepada anak yang menjadi korban.

"Pendampingan 'trauma healing' ini perlu kami lakukan agar anak-anak yang menjadi korban pencabulan bisa mengembalikan kepercayaan diri," katanya.(lal)