Waduh! 2 Tentara Rusia Disandera Kelompok Anti-Putin

"Namun, jika mereka masih hidup, sekitar jam 5-6 sore [mari bertemu] di poin pemeriksaan Shebekino. Saya menjamin keamanan," ujar Gladkov dalam pesan video yang dikutip Reuters.

Jun 5, 2023 - 13:44
Waduh! 2 Tentara Rusia Disandera Kelompok Anti-Putin
Ilustrasi Serangan Rusia di Ukraina

NUSADAILY.COM – MOSKOW – Dua tentara Rusia di Belgorod, pada Minggu (4/6) kemarin, menjadi korban penyanderaan oleh kelompok anti-Presiden Vladimir Putin.

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, mengaku siap dan bersedia bertemu untuk berrunding dengan kelompok itu.

Awalnya, Gladkov sebenarnya meragukan kedua tentara Rusia itu masih hidup. Menurutnya, kemungkinan besar kelompok anti-Putin itu sudah mengeksekusi tentara yang disandera tersebut.

"Namun, jika mereka masih hidup, sekitar jam 5-6 sore [mari bertemu] di poin pemeriksaan Shebekino. Saya menjamin keamanan," ujar Gladkov dalam pesan video yang dikutip Reuters.

Gladkov merilis video itu sekitar tiga jam setelah dua kelompok anti-Putin, mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan di wilayah Negeri Beruang Merah di perbatasan Ukraina.

Bos Pasukan Bayaran Wagner Akui Sempat Cekcok dengan Pimpinan Chechen
Kedua kelompok itu terdiri dari Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Relawan Rusia.

Melalui video yang dirilis di kanal Telegram milik Kebebasan Rusia, komandan Korps Relawan Rusia mengatakan mereka juga menyandera dua tentara Rusia.

Dalam video itu, diperlihatkan pula kedua tentara itu saat sedang terbaring di meja operasi dalam keadaan terluka.

"Hari ini hingga pukul 17.00, Anda punya kesempatan untuk berkomunikasi tanpa senjata dan membawa pulang dua warga Rusia, tentara biasa yang Anda dan kepemimpinan politik Anda kirimkan ke pembantaian," demikian pernyataan bersama kedua kelompok tersebut.

Sementara masalah penyanderaan ini belum rampung, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pasukan mereka sedang berupaya membendung serangkaian serangan dari kelompok-kelompok di perbatasan Ukraina.

Gladkov juga mengakui bahwa wilayahnya sedang menghadapi serangan dari "para tukang sabotase Ukraina" di Kota Novaya Talvozhanka, di dekat perbatasan dengan Ukraina.

Tak lama setelah itu, Kemhan Rusia kembali mengumumkan bahwa mereka sudah berhasil memecah kekuatan kelompok tersebut. Kelompok itu pun disebut sudah kembali ke Ukraina.

Serangan-serangan di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina memang meningkat dalam beberapa waktu belakangan. Rusia menuding kelompok-kelompok anti-Putin itu didukung Ukraina.

Meski demikian, Ukraina terus membantah tudingan tersebut. Mereka malah menuding balik bahwa Rusia sengaja memicu serangan itu agar punya alasan untuk menggempur kembali Ukraina.(han)