Viral! Seorang Anak di Jakpus Jadi Korban Penculikan Pakai Bajaj, 10 Hari Belum Ditemukan
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/12). Sehari berselang peristiwa itu lantas dilaporkan ke pihak berwajib.
NUSADAILY.COM - JAKARTA - Seorang anak berinisial MA (6) diduga menjadi korban penculikan oleh seorang pria dengan menggunakan bajaj di daerah Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Aksi pelaku dugaan penculikan itu terekam kamera CCTV dan videonya beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @lensa_berita_jakarta.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/12). Sehari berselang peristiwa itu lantas dilaporkan ke pihak berwajib.
Berdasarkan rekaman CCTV, kata Komarudin, terlihat kesan korban tidak terpaksa untuk mengikuti si terduga pelaku.
BACA JUGA : Pasutri di Tarakan Tega Bunuh Seorang Remaja Gegara Melawan..
"Jadi itu dugaan penculikan sebagaimana video yang beredar, jadi kalau dilihat dari video dapat dicermati bahwa anak itu tidak dipaksa naik ke bajaj, kalau terlihat dalam video mereka jalan memang berdua. Ada orang dewasa diikuti anak-anak terus masuk ke dalam," tuturnya saat dihubungi, Senin (19/12).
Disampaikan Komarudin, pihaknya telah memeriksa orang tua korban. Hasilnya, diketahui bahwa terduga pelaku ternyata kerap datang ke kedai orang tua korban selama tiga bulan terakhir.
"Dan sudah dikenal oleh anak-anak itu karena sering memberikan jajanan, mainan. Jadi sudah cukup dikenal oleh anak-anak di lingkungan itu," kata dia.
Sopir bajaj yang membawa korban, lanjut Komarudin, juga telah dimintai keterangan. Namun, sopir bajaj mengaku tak tahu bahwa anak yang dibawanya itu adalah korban penculikan.
BACA JUGA : Wanita di Texas Akhirnya Bertemu Kembali dengan Orang Tuanya...
"Sopir bajaj tidak tahu ini siapa. Dikira orang tua dan anak," ujarnya.
View this post on Instagram
Lebih lanjut, Komarudin menuturkan saat ini pihaknya tengah mencari CCTV lain di sekitar lokasi yang merekam aksi penculikan tersebut.
"Kita carikan rangkaian peristiwa tersebut termasuk ciri-ciri khusus yang bisa kita gambarkan karena keterangan dari orang tua masih belum detail," ucap Komarudin.
Komarudin menyebut polisi telah menyebarluaskan foto korban ke masyarakat. Diharapkan masyarakat yang melihat atau mengetahui keberadaan korban untuk langsung melapor ke kantor polisi terdekat.(lal)
