Viral di WAG, Foto 2 Komisioner Bawaslu Magetan Diduga Diedit Dukung Bapaslon Ini
"Saya merasa ini adalah upaya untuk menjatuhkan Bawaslu. Saya tidak pernah berfoto bersama dengan Bapaslon manapun, termasuk yang ada di foto viral tersebut," Kat M Ramzi.
Magetan, Nusadaily.com – Sebuah foto yang menghebohkan warga Magetan beredar luas di WhatsApp Group (WAG). Dalam foto tersebut, tampak salah satu bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Magetan bersama dengan Maskot Pilkada 2024, Si Bolih, serta dua Komisioner Bawaslu Magetan, yakni M. Ramzi dan Purwanto.
Yang mengherankan, foto tersebut menunjukkan kesamaan busana antara para tokoh yang ada, yaitu mengenakan Baju Adat Khas Magetan, Gondokusuman. Namun, foto ini diduga kuat telah diedit oleh oknum tak bertanggung jawab. Hasil editan ini disebarluaskan ke sejumlah WAG, sehingga menimbulkan persepsi bahwa Bawaslu mendukung salah satu Bapaslon.
"Saya merasa ini adalah upaya untuk menjatuhkan Bawaslu. Saya tidak pernah berfoto bersama dengan Bapaslon manapun, termasuk yang ada di foto viral tersebut. Saya menduga, foto saya di-crop dan ditempelkan seolah-olah berada satu frame dengan Bapaslon tersebut. Bahkan, bukan hanya saya, foto Komisioner Bawaslu lain juga dicatut," jelas M. Ramzi, Komisioner Bawaslu Magetan Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa pada Selasa (10/09/2024).
Ramzi menjelaskan, ia menduga foto tersebut diambil saat ia menghadiri Kirab Maskot Pilkada 2024 yang berlangsung di Alun-Alun Magetan pada 7 September 2024. Saat itu, Ramzi dan koleganya Purwanto mengenakan Baju Adat Khas Magetan Gondokusuman, sesuai dengan undangan dari KPU Magetan.
"Saat kirab, kami diundang KPU dan diminta mengenakan pakaian adat. Kebetulan kami memiliki Baju Adat Gondokusuman. Saya menduga, saat hadir di acara ini, ada yang memotret secara sembunyi-sembunyi, kemudian foto saya dan Pak Purwanto dicuri dan diedit," tambah Ramzi.
Meski belum mengetahui siapa pelaku di balik penyebaran foto editan tersebut, Ramzi menyatakan akan menempuh jalur hukum untuk memberikan efek jera kepada pelaku.
"Sebagai lembaga yang dituntut netral dalam Pemilu, terutama Pilkada, tentu ini sangat merugikan kami. Kami akan mengambil langkah hukum untuk menyelesaikan masalah ini," tegasnya.
Kasus penyebaran foto yang diedit ini mencuat di tengah persiapan Pilkada Magetan 2024, di mana netralitas lembaga pengawas seperti Bawaslu menjadi sorotan penting untuk menjaga integritas Pemilu. (*/nto).