Usai Surya Paloh Temui Prabowo di Hambalang, Sebut Anies akan Lanjutkan Kebijakan Jokowi

Paloh enggan pembangunan yang saat ini berjalan terhenti. Dia tidak menampik perlu adanya perbaikan dalam kebijakan saat ini. Namun, sekali lagi, menurut Paloh, meneruskan kebijakan Jokowi adalah hal yang sangat rasional.

Mar 5, 2023 - 23:55
Usai Surya Paloh Temui Prabowo di Hambalang, Sebut Anies akan Lanjutkan Kebijakan Jokowi

NUSADAILY.COM – BOGOR – Safari politik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh beserta rombongan menemui Ketua Umum Partai Gerindra  Prabowo Subianto.

Surya Paloh tiba Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3), sekitar pukul11.25 WIB.

Usai pertemuan, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menjawab mengenai apakah bakal calon presidennya, Anies Baswedan, akan meneruskan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika kelak terpilih. Paloh mengatakan, tidak ada alasan untuk tidak meneruskan kebijakan pemerintah saat ini.

"Tentu kalau bisa diteruskan amat sangat baik sekali. Kenapa alasan untuk tidak meneruskan," kata Paloh usai bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).

Paloh enggan pembangunan yang saat ini berjalan terhenti. Dia tidak menampik perlu adanya perbaikan dalam kebijakan saat ini. Namun, sekali lagi, menurut Paloh, meneruskan kebijakan Jokowi adalah hal yang sangat rasional.

"Kita tidak mau pembangunan itu harus terhenti. Perlu perbaikan jelas itu mutlak. Tidak ada kesempurnaan dalam seluruh apapun yang telah kita lalui bersama, ada upaya-upaya perbaikan. Tapi meneruskan saya pikir itu suatu hal yang saya pikir amat sangat rasional di sana," tutur dia.

Paloh kembali menegaskan enggan pembangunan di Indonesia terhenti karena bergantinya kepemimpinan. Menurutnya, tidak ada satu pun pihak yang menginginkan hal seperti itu.

"Kita tidak mau adanya pembangunan jalannya pembangunan negeri kita ini harus terhenti karena tukarnya pergantian daripada pemimpin atau kepemimpinan nasional kita dan nggak ada yang mau seperti itu," ujar Paloh.

"Kecuali memang mereka yang berpikir dengan kepentingan-kepentingan yang tidak melihat satu strategi jangka panjang dan kepentingan yang lebih besar untuk membangun national interest kita," imbuh Paloh.

Sebelumnya Prabowo menyatakan sepakat untuk saling menghormati pilihan politik masing-masing.

"Tadi pembicaraan sangat cair, setelah kita makan siang, kemudian kita minum kopi dan saya berbicara cukup luas, cukup mendalam, kita mendapat suatu kesimpulan-kesimpulan tertentu dan sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing," kata Prabowo usai pertemuan, Minggu (5/3/2023).

Prabowo mengatakan dirinya memang telah mengenal Paloh sudah lama. Mereka saling kenal saat masing-masing dirinya belum berkecimpung di dunia politik.

"Saya mendapat kehormatan kunjungan balasan dari Pak Surya Paloh yang kebetulan adalah Ketua Umum Partai NasDem. Saya mengatakan kebetulan karena saya bercanda sama beliau jauh sebelum beliau ketua partai dan jauh sebelum saya ketua partai juga. Kita bersahabat saat masih muda. Sekarang masih muda (sambil tertawa)," ujarnya.

"Jadi ini sebetulnya pertemuan bersahabat. Dan kebetulan hari ini kita berkecimpung di bidang politik sebagai, keterpanggilan kita sebagai warga negara, sebagai patriot ingin berbakti kepada negara dan bangsa," tambahnya.

Lebih lanjut, dia juga sepakat dengan Paloh untuk terus menjaga kedamaian bangsa. Dia juga mengimbau untuk tidak pernah takut dengan oposisi.

"Kita sepakat bahwa kita ingin suasana negara selalu dalam keadaan damai, dan keadaan rukun, dalam keadaan bersatu, bahwa persaingan rivalitas itu perlu bahwa juga kita tidak boleh takut dengan oposisi," ujarnya.

Terpisah, Partai Demokrat mengaku sudah mengetahui rencana Paloh bertemu Prabowo di Hambalang. Pertemuan tersebut sudah dikomunikasikan sebelumnya. 

"Dikomunikasikan (pertemuan Surya Paloh dengan Prabowo)," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Renanda Bachtar saat dihubungi, Minggu, 5 Maret 2023.

Partai lambang bintang mercy itu pun menyambut baik pertemuan tersebut. Komunikasi dan hubungan antarpartai harus terus dijalin.

"Termasuk ketika menjelang masa Pemilu," ungkap dia.

Bahkan, hubungan yang baik harus dijalin oleh partai beda poros pada Pemilihan Presiden 2024. Gerindra sudah menjalin kesepakatan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). 

Sedangkan, NasDem bersama Demokrat dan PKS membangun kerja sama politik dengan membentuk Koalisi Perubahan. Koalisi ini sudah sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Dia menyampaikan beda koalisi bukan penghambat silaturahmi antarpartai. Sebab, setiap partai diyakini memiliki tujuan yang sama, yakni membangun Indonesia. 

"Beda koalisi bukan berarti beda tujuan dalam membangun negara," ujar dia.(han)