Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 15 Orang Tewas 49 Luka Berat 2 Luka Sedang

Polisi mulai mengidentifikasi korban-korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Kondisi jenazah yang diidentifikasi bervariasi, ada yang utuh namun ada pula yang terbakar total.

Mar 4, 2023 - 18:17
Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 15 Orang Tewas 49 Luka Berat 2 Luka Sedang
Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang / Istimewa

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Posko kebakaran Depo Pertamina Plumpang di PMI Jakarta Utara mencatat data terbaru korban tewas 15 orang. Kemudian, 8 orang dilaporkan hilang.

Sabtu (4/3/2023), pukul 08.36 WIB, papan tulis di posko PMI mencatat korban tewas dari 13 orang menjadi 15 orang. Data tersebut diperbarui per pukul 08.35 WIB.

Kemudian, sebanyak 8 orang dilaporkan hilang. Lalu, untuk luka berat sebanyak 49 orang dan luka sedang 2 orang.

Sementara itu, untuk warga terdampak yang mengungsi di Posko PMI sebanyak 342 orang. Diantaranya terdiri dari 171 orang dewasa, 113 anak-anak, 26 lansia, dan 39 balita.

BACA JUGA : Kampung di Dekat Depo Pertamina Plumpang Jakut Gosong Imbas...

Sebelumnya diberitakan, polisi mulai mengidentifikasi korban-korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Kondisi jenazah yang diidentifikasi bervariasi, ada yang utuh namun ada pula yang terbakar total.

"Lagi proses sekarang, karena kondisi korban ini kan ada yang utuh, ada yang mengalami luka bakar sampai 100%," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, dilansir dari detik.com

Proses identifikasi jenazah dilakukan di Rumah Sakit R Said Soekanto atau RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Proses akan dilakukan dengan cepat dan cermat agar jenazah segera bisa dikembalikan ke keluarga.

Untuk memudahkan identifikasi, polisi perlu data posmortem dan antemortem. Di Koramil 01/Koja ini, posko didirikan. Keluarga yang kehilangan anggotanya bisa lapor ke posko ini.

"Jadi ini posko tujuannya besok bagi yang kehilangan keluarga kita akan ambil identifikasi primernya, sidik jari kalau punya data sidik jari. Kemudian sidik gigi kalau punya kondisi giginya. Kalaupun itu tidak punya, paling terakhir adalah (pakai) DNA," kata Fadil. (ros)