Untag Surabaya Raih Anugerah Instansi Inspiratif Cerdas Berkarakter
Untag Surabaya menerima Anugerah Instansi Inspiratif Cerdas Berkarakter-Anti Kekerasan Seksual 2022. Penghargaan itu diberikan melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS).
NUSADAILY.COM – SURABAYA – Upaya Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mewujudkan kampus bebas kekerasan seksual mendapatkan apresiasi dari Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud Ristek RI.
Untag Surabaya menerima Anugerah Instansi Inspiratif Cerdas Berkarakter-Anti Kekerasan Seksual 2022. Penghargaan itu diberikan melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS).
Ketua Satgas PPKS Untag Surabaya Irmashanti Dhanadarta mengatakan, bahwa setiap tahunnya Puspeka Kemendikbud Ristek menggelar Pekan untuk Sahabat Karakter (Pusaka). “Puspeka memberikan apresiasi pada instansi dan sosok inspiratif yang terlibat aktif dalam kampanye penguatan karakter,” kata Irma, Kamis (5/1/2023).
BACA JUGA : Untag Surabaya Kirim Patriot Mengabdi ke 4 Daerah di Jatim
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi itu menyebutkan jika apresiasi tersebut diberikan berdasarkan aksi nyata. “Jadi aksi nyata ini disebut sebagai praktek baik dan penerapan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021. Ini berdasarkan yang sudah dilakukan dan dilaporkan oleh instansi,” ujarnya.
Irma mengungkapkan, Satgas PPKS Untag Surabaya sendiri, telah rutin melakukan berbagai praktek baik. Seperti melakukan sosialisasi anti kekerasan seksual, membuat buku pedoman, kampanye di media sosial dan juga penanganan kasus. Selain itu, juga mengikuti pelatihan dan ujian dari Puspeka.
Irma menambahkan, pihaknya akan terus berupaya mengedukasi para civitas akademika. “Kami ingin merombak pola pikir terkait hal yang dirasa normal dan sering dianggap bercanda biasa dan ramah tamah, ternyata bentuk kekerasan seksual,” sebutnya.
Dalam waktu dekat, lanjut dia, Tim PPKS Untag Surabaya berencana menggandeng BEM di lingkungan Untag Surabaya. “Kami akan melakukan sosialisasi terkait P3KS (Pertolongan Pertama pada Kekerasan Seksual). BEM terlebih dahulu karena mereka merupakan garda terdepan,” terangnya.
BACA JUGA : Indonesia Jadi Kontributor Terbesar Sektor Medical Tourist,...
Ia menilai, bahwa mahasiswa memiliki peranan penting dalam menolong korban kekerasan seksual. Sedangkan kehadiran Satgas PPKS sendiri perlu didukung oleh seluruh civitas akademika. “Semester depan fokus mengajak korban lebih berani speak up. Tentu butuh dukungan BEM juga tenaga kependidikan yang melayani mahasiswa,” katanya.
Di sisi lain, Irma juga tak memungkiri kehadiran Satgas PPKS turut berdampak pada melonjaknya laporan kekerasan seksual. “Ada kekhawatiran jika makin banyak kasus maka nama instansi makin jelek. Padahal universitas dinilai dari bagaimana cara menangani kasus kekerasan seksual bukan banyaknya kasus. Terbukti kita mendapatkan apresiasi,” tegasnya.(ris)
