Untag Surabaya Harap Desa Wisata Claket Mojokerto Go Internasional

Sastra Jepang Untag Surabaya dalam program Matching Fund 2022 mendapatkan hibah senilai Rp 560 juta, khusus untuk membranding Desa Claket menjadi desa wisata

Dec 12, 2022 - 17:17
Untag Surabaya Harap Desa Wisata Claket Mojokerto Go Internasional
Berkonsep Jepang, Untag Surabaya Harap Desa Wisata Claket Mojokerto Go Internasional

NUSADAILY.COM – SURABAYA -  Program Studi (Prodi) Sastra Jepang Fakultas Ilmu Bahasa (FIB) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mendorong Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto memanfaatkan kearifan lokal untuk mengembangkan desa wisata dan ekonomi kreatif.

Sastra Jepang Untag Surabaya dalam program Matching Fund 2022 mendapatkan hibah senilai Rp 560 juta, khusus untuk membranding Desa Claket menjadi desa wisata. Sejumlah program khusus pun telah dilakukan untuk mendukung program tersebut.

BACA JUGA : Polres Mojokerto Benahi Barikade Karung Sekam di Jalur...

Adapun pelatihan tersebut antara lain pelatihan tata kelola wisata, pelatihan bahasa Jepang dan Inggris, pelatihan guide pendakian, pelatihan trainer outbond, pelatihan digital marketing, pelatihan pengelolaan website, pelatihan pembuatan souvenir, pelatihan pembuatan konten video, hingga pelatihan pembuatan kuliner Jepang.

Kepala Prodi Sastra Jepang Dra Endang Poerbowati MPd mengatakan bahwa Desa Claket dipilih dalam program ini lantaran memiliki banyak kearifan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan dan dijadikan salah satu ciri khas yang membedakan dengan wisata lain di Pacet.

“Namun karena keterbatasan mitra baik dari segi SDM maupun finansial maka diperlukan campur tangan lembaga universitas dan pendanaan program matching fund untuk mewujudkan desa wisata Claket yang berdaya saing nasional,” ujar Endang, Minggu (11/12/2022).

Desa Claket, kata Endang, juga memiliki potensi wisata yang baik sebagai desa wisata yang unggul. Dirinya menilai jika produk-produk UMKM di Claket bisa dikembangkan hingga menjadi komoditi ekspor. Hanya saja, pengelolaan area wisata yang kurang maksimal membuat infrakstruktur dan penjualan produk UMKM di sana menurun drastis.

Sementara Muhlis, Sekretaris Desa Claket menyampaikan banyak terima kasihnya kepada Untag Surabaya lantaran lewat program matching fund ini, SDM dan perekonomian setempat dapat berkembang lebih baik. “Terutama bagi UMKM, bagi ibu-ibu penjahit, ibu-ibu yang bisa masak bisa lebih berkembang,” ungkap Muhlis.

Muhlis mengatakan, bahwa selama pandemi Covid-19, kegiatan yang bersifat peningkatan kapasitas SDM di Desa Claket tidak bisa berjalan karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat. Namun, dengan program matching fund ini, mereka bisa kembali melakukan peningkatan kapasitas SDM.

“Kami berharap ke depan Desa Claket bisa menjadi desa wisata terbaik dan mampu menjalankan kegiatan baik di kancah regional maupun mancanegara,” ujarnya.

BACA JUGA : Pelajar Asal Sidoarjo Meninggal di RS Mojokerto Tabrak...

Di kesempatan sama, Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho berharap hasil program matching fund ini nantinya bisa menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke Desa Wisata Claket.

Dirinya menilai jika desa wisata di Claket ini berbeda dengan desa-desa wisata lainnya. Di sini, terdapat konsep wisata bernuansa Jepang.

“Mudah-mudahan ini bisa mendatangkan wisatawan baik lokal maupun internasional. Kita tahu bahwa di Surabaya sudah banyak masyarakat Indonesia yang suka makanan Jepang, bahkan suka tentang pakaian Jepang, itu harapan ke depan kita,” pungkasnya.(ris)