Universitas Gunadarma Depok Mengaku Dirugikan Atas Kasus Dugaan Pelecehan Berujung Persekusi

Pihak Universitas Gunadarma mengaku dirugikan dengan rentetan kasus yang terjadi.

Dec 22, 2022 - 21:52
Universitas Gunadarma Depok Mengaku Dirugikan Atas Kasus Dugaan Pelecehan Berujung Persekusi
Universitas Gunadarma

NUSADAILY.COM – DEPOK - Kasus dugaan pelecehan berujung persekusi mahasiswa Universitas Gunadarma, Depok, berbuntut panjang. Pihak Universitas Gunadarma mengaku dirugikan dengan rentetan kasus yang terjadi.

"Kami terus terang berusaha sabar. Kami Gunadarma jadi korban besar di sini," kata perwakilan Universitas Gunadarma, Akbar M Marwan, saat dihubungi detikcom, Kamis (22/12/2022).

BACA JUGA : Waduh! Kim Yo Jong Adik Kim Jong Un Sebut AS Bagai Anjing...

Akbar awalnya menjelaskan awal mula persekusi terjadi setelah muncul isu pelecehan mahasiswi oleh mahasiswa Gunadarma yang diposting akun @anakgundardotco. Postingan yang mengungkap identitas jelas terduga pelaku pelecehan ini menimbulkan reaksi massa hingga melakukan persekusi.

"Dipermalukan, dijelekkan namanya oleh mereka yang tadi itu yang menggunakan akun media sosial yang bertindak semaunya, tidak menghormati etika tidak klarifikasi dan sebagainya. Ada orang ngadu ke situ, kemudian dianggap sebuah kebenaran tanpa ada proses cek dan ricek," kata dia.

Akbar menegaskan Gunadarma tidak mentoleransi aksi kekerasan, apalagi itu terjadi dalam lingkungan kampus. Ia pun menyayangkan akun media sosial tersebut tidak melakukan klarifikasi terlebih dahulu isu pelecehan tersebut.

"Kalau mau bilang cek dan ricek katakanlah soal pelecehan, itu bukan cek dan ricek dengan tanya secara langsung. Itu harus serius, kalau memang benar terjadi, biarkan hukum yang menangani, kepolisian yang menangani inilah. Inilah memang sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab ini, imbuhnya.

BACA JUGA : Gaya Pacaran Rizky Febian dan Mahalini di Atas Panggung Disorot: Mesra...

Akbar menambahkan, saat ini pihaknya bersama kepolisan masih mengusut kasus persekusi tersebut. Dia mengatakan akan menindak para pelaku yang nantinya terlibat dalam tindakan yang ada.

"Sekarang sudah masuk ke kepolisian. Pasti pelaku ini akan dipanggil. Kami sangat terbantu sekali dengan ini. Karena kalau sudah dibantu polisi kita bisa melihat dengan terang siapa yang melakukan apa, harusnya mereka terlihat jelas," kata dia.

Akbar membantah pihaknya melakukan pembiaran persekusi di dalam lingkungan kampus. Ia juga menegaskan kekerasan tidak boleh terjadi di lingkungan kampus.

"Tidak boleh ada kekerasan. Jangankan fisik, menuliskan nama di IG aja menuduh itu aja kan tidak boleh, apalagi kekerasan fisik," katanya.

Gunadarma menyayangkan postingan di media sosial soal pelecehan tanpa klarifikasi kebenarannya.

"Kalau menurut saya itu beratnya sama, menulis menuduh seseorang di medsos, tanpa selidik dengan kebenarannya klarifikasi tabayyun dengan kepolisian itu tidak boleh, itu fatal. Bayangkan itu kalau kita nulis di medsos se-alam dunia, itu terkutip di mana mana. Ini yang kita lihat sewenang wenangan medsos kita sesalkan ini," katanya.(ros)