Universitas Brawijaya Malang dan Kelompok Tani Bumiaji Kembangkan Sistem Pertanian Digital

Kolaborasi dosen lintas fakultas ini membuat percontohan pengembangan sistem pertanian secara digital, dengan penerapan teknologi IOT bagi greenhouse di lokasi P4S Bumiaji Sejahtera.

Dec 13, 2022 - 17:59
Universitas Brawijaya Malang dan Kelompok Tani Bumiaji Kembangkan Sistem Pertanian Digital
Universitas Brawijaya Malang dan Kelompok Tani Bumiaji Kembangkan Sistem Pertanian Digital

NUSADAILY.COM – MALANG - Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (DM UB) menggandeng Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya P4S Bumiaji Sejahtera mengembangkan sistem pelatihan untuk petani milenial. Materi pelatihan yang diberikan kepada petani, tentang penerapan IOT di bidang pertanian dengan workshop hands-on menggunakan modul ESP32 dengan sensor kelembapan tanah, sensor suhu serta relay untuk mengaktifkan pompa.

Tim ini terdiri dari Muhammad Aziz Muslim Ph.D dan Dr. Raden Arief Setyawan dari Fakultas Teknik, Dr. Rosihan Asmara dari Fakultas Pertanian, Achmad Basuki Ph.D dari Fakultas Ilmu Komputer serta Agung Nugroho Lutfi dari Fakultas Ilmu Administrasi.

Kolaborasi dosen lintas fakultas ini membuat percontohan pengembangan sistem pertanian secara digital, dengan penerapan teknologi IOT bagi greenhouse di lokasi P4S Bumiaji Sejahtera.

BACA JUGA : Arah Kawasan Kayutangan Heritage Malang Dimatangkan Rencana...

Ketua P4S Bumiaji Rakhmat Hardiyanto mengatakan sudah saatnya petani tidak lagi menggunakan cara-cara tradisional untuk bertani. Penerapan teknologi sudah menjadi kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi serta kontrol pada produk pertanian.

Pria yang pernah memperoleh penghargaan sebagai petani berprestasi dari Menteri Pertanian ini juga mengatakan kolaborasi antara P4S Bumiaji dengan UB sejak tahun 2018 telah banyak berkontribusi bagi petani, khususnya di daerah Bumiaji.

“Pemanfaatan teknologi ini tidak mungkin saya lakukan sendiri. Dibutuhkan pentahelix dalam pengembangan sektor pertanian ini. Bahkan pemanfaatan teknologi ini bisa mempercepat masa panen, kini minimal dalam satu tahun dua kali panen jambu kristal,” kata pria yang akrab disapa Hardi itu, Selasa (13/12/2022).

Hardi memiliki 4.800 meter lahan dimana sebagian besar ditanam dengan pohon jambu kristal yang diawal jumlahnya puluhan kini menjadi ratusan dengan kapasitas produksi mencapai 15 ton hingga 20 ton per tahun.

Menurut Muhammad Aziz Muslim selaku ketua Tim DM UB, kelompok ini mencoba membuat suatu sistem percontohan implementasi teknologi di bidang pertanian.

“Sistem ini berupa perangkat IOT yang di implementasikan pada greenhouse untuk mengendalikan berbagai parameter seperti penyiraman, pengaturan kelembaban, pengaturan pH pupuk, kadar CO, TDS dan lainnya,” ujar Aziz.

 “Perangkat ini secara otomatis mengendalikan kondisi greenhouse sesuai dengan konfigurasi yang ditentukan oleh petani. Diharapkan dengan adanya system IOT di P4S ini dapat memberikan demonstrasi dan percontohan bagi petani muda tentang penerapan teknologi di bidang pertanian,” imbuhnya.

BACA JUGA : Alokasi Kursi Dua Dapil Kota Malang Diperkirakan Berubah

Dengan penerapan teknologi digital menggunakan IOT mekanisasi pertanian dapat dikendalikan oleh perangkat smartphone yang sangat dekat dengan generasi muda.

“Sehingga diharapkan minat generasi muda untuk menggeluti dunia pertanian semakin meningkat,” katanya.

Pertanian merupakan salah satu sumber bahan makanan untuk kelangsungan kehidupan manusia. Namun sayangnya regenerasi pekerja bidang pertanian di Indonesia saat ini berjalan sangat lambat. Sebagian besar pekerja di bidang pertanian berusia lebih dari 44 tahun. Survey BPS pada tahun 2018 menunjukkan bahwa hanya 12 persen Petani yang berusia dibawah 34 Tahun.

Data tersebut menunjukkan tidak banyak penduduk Indonesia yang berminat untuk bertani dan stereotip bertani itu kotor dan pekerjaan yang berlumpur. Namun di sisi lain, penerapan teknologi digital di dunia pertanian semakin berkembang. Implementasi teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dalam dunia pertanian. Namun penerapan teknologi tersebut di Indonesia masih sangat terbatas.(ris)