Unipa Surabaya Dampingi Warga Simpang Sidoarjo Manfaatkan Teknologi Penjernih Air

Upaya itu dilakukan dengan mendampingi warga Desa Simpang Kecamatan Prambon Sidoarjo agar bisa memanfaatkan penerapan teknologi penjernih air.

Dec 22, 2022 - 18:30
Unipa Surabaya Dampingi Warga Simpang Sidoarjo Manfaatkan Teknologi Penjernih Air
Unipa Surabaya Dampingi Warga Simpang Sidoarjo Manfaatkan Teknologi Penjernih Air

NUSADAILY.COM – SURABAYA  – Krisis air bersih yang dihadapi masyarakat menjadi perhatian Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya.

Upaya itu dilakukan dengan mendampingi warga Desa Simpang Kecamatan Prambon Sidoarjo agar bisa memanfaatkan penerapan teknologi penjernih air.

Program pendampingan masyarakat tersebut bertajuk Penerapan Teknologi Produksi Air Bersih di Desa Simpang Kecamatan Prambon Kabupaten Sidoarjo.

Program ini didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka) berbasis IKU (Indikator Kinerja Utama).

BACA JUGA : Banyuwangi Jalin Kerja Sama Tambang Emas dan Poltekes Surabaya,...

Program ini disosialisasikan ke puluhan warga Desa Simpang dan para perangkat desa, di kantor desa setempat Rabu (21/12/2022).

Ketua Tim Pelaksana Program, Moch Shofwan, M.Sc. menjelaskan, dalam kegiatan ini, pihaknya telah mensosialisasikan, mensimulasikan dan mendampingi Pemdes dan warga Simpang, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya air bersih.

“Kami juga sosialisasikan tentang standar air bersih yang layak digunakan sesuai dengan Permenkes Nomor 492 Tahun 2010,” ucap Shofwan didampingi anggota Tim Pelaksana, Dian Majid, M.Eng. dan Ir. Joko Sutrisno, M.Kom usai sosialisasi.

“Dalam kegiatan ini, kami memotivasi masyarakat mitra untuk peningkatan kualitas hidup dengan penggunaan air bersih,” sambung Shofwan yang juga Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Unipa Surabaya.

Alumni Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menjelaskan, dalam kegiatan ini, juga diberikan pemahaman tentang teknik pengolahan air yang tidak layak menjadi air yang layak digunakan. Teknik pengolahan air yang diberikan disesuaikan dengan kondisi air sumur masyarakat mitra.

Dian Majid selaku Dosen Teknik Lingkungan Unipa Surabaya juga menambahkan, dalam sosialisasi, pihaknya menjelaskan soal beberapa parameter fisika yang dapat dijadikan indikator awal dalam penentuan kualitas air seperti kejernihan dan bau.

Selain itu juga dijelaskan beberapa dampak penggunaan air tidak layak, baik sebagai air minum maupun keperluan rumah tangga lainnya, terhadap kesehatan, baik dampang jangka pendek maupun jangka panjang.

BACA JUGA : KPK Geledah Gedung Sekda Pemprov Jatim!

Teknologi pengolahan air bersih meliputi Proses penyaring air untuk menghilangkan warna dan bau. Dalam kegiatan ini, juga dijelaskan prinsip pengolahan air menggunakan adsorpsi dan penukar ion. Pasir aktif, Mangananese, dan Zeolit Alam berfungsi sebagai adsorbent (penyerap) karena memiliki pori dan gugus-gugus bermuatan negatif.

Selain itu mangan zeolit yang akan digunakan juga berperan pada proses penukar katian yaitu dapat mengikat logam-logam berat seperti Pb(II), Fe(III), dan Cu(II).

Selain itu juga dapat mengikat katian dan anion yang menyebabkan kesadahan air yakni Ca2+ dan Mg2+ yang terlarut dalam air. Sementara itu arang aktif dalam tabung penyaringan berfungsi sebagai zat pengabsorpsi warna dan bau.

“Ke depan, semoga teknologi penjernih air bersih tersebut dapat diaplikasikan bagi masyarakat secara berkelanjutan sehingga taraf hidupnya semakin terjamin dan sehat,” papar Shofwan di sela penyerahan bantuan alat penjernih air.

Senada disampaikan Ketua Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama (BKNU) Sidoarjo, Badrus Zaman, yang menjadi narasumber dalam sosialisasi pendampingan penerapan teknologi air bersih di Desa Simpang Kecamatan Prambon.

Menurut Badrus Zaman, akses masyarakat untuk mendapatkan hak air bersih sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan hukumnya wajib terpenuhi.

“Sehingga melalui penerapan teknologi air bersih ini menjadikan kualitas air yang mengalami degradasi penurunan kualitas menjadi air yang layak secara ekonomis dan kesehatan,” tandas Badrus Zaman.

Sementara itu, Kades Simpang Mochamad Abdul Kamim menyatakan berterima kasih atas pendampingan yang dilakukan Unipa Surabaya terhadap warganya terkait pengolahan air bersih.

“Mudah-mudahan alat bantuan ini bermanfaat bagi Desa Simpang dan ke depannya Desa Simpang semakin maju,” tandas Mochamad Abdul Kamim didampingi Sekretaris Desa Simpang, Heri Kuswanto. (ris)