Ukraina Terima Pengiriman Gelombang Pertama Tank Berat

NUSADAILY.COM – SHANXI - Menurut laporan, tank berat pertama Inggris dan Jerman telah tiba di Ukraina. Pada 27 Maret 2023, Kanselir Jerman Scholz mengonfirmasi bahwa semua 18 tank tempur utama "Leopard 2 A6" yang dijanjikan oleh Jerman ke Ukraina telah tiba di Ukraina. Sementara itu, Menteri Pertahanan Ukraina Reznikov mengatakan pada 27 Maret bahwa Pasukan Lintas Udara Ukraina telah menerima tank Challenger dari Inggris.

Kementerian Pertahanan Jerman menyatakan bahwa langkah selanjutnya dari bantuan Jerman ke Ukraina adalah menunggu pabrikan memperbarui tank "Leopard 1 A5" sebelum mengirimkan model lama ini. Tujuannya adalah untuk mengirimkan 25 tank Leopard 1 pertama pada musim panas, sekitar 80 pada akhir tahun dan setidaknya 100 pada tahun 2024.

BACA JUGA : Tentara Ukraina Bakal Lakukan Serangan Balik yang Kuat

Sepanjang musim dingin lalu, pejabat Ukraina menekan Barat untuk memperoleh ratusan tank berat modern, seperti yang dibuat di Amerika Serikat dan Jerman. Negara-negara Barat telah terlibat dalam perselisihan diplomatik selama berbulan-bulan karena "penolakan Jerman untuk mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina". Pada akhir Januari, Jerman akhirnya memberi lampu hijau untuk mengirim tank Leopard ke Ukraina, dan Polandia menyumbangkan empat tank "Leopard 2" ke Ukraina pada akhir Februari. Amerika Serikat dan Inggris juga berencana untuk menyediakan tank "M1" dan "Challenger" masing-masing.

Ukraina saat ini sangat bergantung pada tank T-72 era Soviet. Menurut laporan, tank-tank yang baru-baru ini tiba di Ukraina diyakini terlibat dalam serangan balasan musim semi yang "datang" oleh tentara Ukraina. Di mata pejabat Ukraina, kendaraan tempur lapis baja yang sebelumnya ditawarkan oleh Barat memiliki akurasi, daya tembak, dan mobilitas yang lebih rendah dari tank berat modern buatan Jerman dan Amerika Serikat, yang mungkin menjadi kunci kemenangan cepat Ukraina.

Dilaporkan bahwa pejabat pertahanan dari lebih dari 50 negara pendukung Ukraina bertemu secara online pada 15 Maret untuk membahas "mengapa lebih sedikit senjata yang tiba di Ukraina daripada yang dijanjikan". Menurut empat peserta, pertemuan tersebut mempertanyakan perbedaan yang sangat besar antara apa yang dijanjikan negara untuk dikirim dan apa yang sebenarnya disampaikan. “Pertemuan itu difokuskan pada pengiriman, penggalangan dana, mendapatkan apa yang dijanjikan ke Ukraina secepat mungkin,” ungkap salah satu dari mereka. (Mdr1)