Turki Minta Bantuan NATO dan Seketu Setelah Alami Gempa Dahsyat

Turki resmi meminta bantuan ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sekutunya untuk membantu menangani dampak gempa dahyat magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki hingga Suriah.

Feb 7, 2023 - 22:38
Turki Minta Bantuan NATO dan Seketu Setelah Alami Gempa Dahsyat
Gempa M7,8 mengguncang Turki (Foto: Reuters)

NUSADAILY.COM - TURKI - Turki resmi meminta bantuan ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sekutunya untuk membantu menangani dampak gempa dahyat magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki hingga Suriah.

Turki meminta bantuan obat-obatan dan peralatan medis, tim pencarian dan penyalamatan. Termasuk unit rumah sakit yang dilengkapi peralatan medis untuk melawan cuaca ekstrem.

Bantuan ini akan langsung ditangani Pusat Koordinasi Respons Bencana Euro-Atlantic NATO yang berbasis di Brussels.

Lebih dari 4.300 orang tewas di Turki dan di perbatasan Suriah ketika gempa terjadi pada dini hari Senin (6/2/2023).

Ribuan bangunan runtuh di kedua negara dan lembaga bantuan sangat mengkhawatirkan Suriah barat laut, di mana lebih dari 4 juta orang sudah mengandalkan bantuan kemanusiaan.

Survei Geologi AS menyatakan gempa tersebut, salah satu yang terkuat yang melanda wilayah itu dalam lebih dari 100 tahun, melanda 23 kilometer (14,2 mil) timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer (14,9 mil).

Seismolog mengatakan itu adalah salah satu yang terbesar yang pernah tercatat di Turki, di mana sedikitnya 2.921 orang sekarang diketahui telah meninggal. Para penyintas mengatakan butuh dua menit agar goncangan berhenti.

Getaran selanjutnya berkekuatan 7,5, dan pusat gempa berada di distrik Elbistan di provinsi Kahramanmaras.

Saat gempa susulan berlanjut, beberapa penyelamat menggali puing-puing dengan tangan kosong untuk mencari korban selamat.

Banyak orang di zona bencana terlalu takut untuk kembali ke gedung.

Di kota Osmaniye, Turki, dekat pusat gempa, hujan deras menghambat tim penyelamat saat mereka mencari melalui puing-puing untuk mencari korban selamat.

Kota itu tanpa listrik saat dingin dan hujan turun.

Satu keluarga berkemah di jalan - meskipun suhu sangat dingin - karena mereka takut gempa susulan akan menyebabkan bangunan lain runtuh.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan jumlah korban mungkin meningkat secara dramatis karena penyelamat menemukan lebih banyak korban.

(roi)