Tuai Kritikan soal Larangan Berenang di Nusa Penida: Bukan Solusi

Korban ganasnya laut Nusa Penida membuahkan kebijakan larangan berenang di 3 pantainya. Kebijakan ini mulai menuai kritikan.

Feb 2, 2023 - 10:00
Tuai Kritikan soal Larangan Berenang di Nusa Penida: Bukan Solusi
Angel Billabong (Khairul Leon/d'Traveler)

NUSADAILY.COM – KLUNGKUNG - Korban ganasnya laut Nusa Penida membuahkan kebijakan larangan berenang di 3 pantainya. Kebijakan ini mulai menuai kritikan.

Himpunan Pegiat Pariwisata Nusa Penida (HPPNP) mengkritik larangan berenang di Kelingking Beach, Diamond Beach, dan Angel Billabong, Nusa Penida, Klungkung, Bali. Kebijakan tersebut berdampak pada penginapan di Nusa Penida.

Ketua HPPNP Putu Gede Sukawidana menerangkan pantai merupakan tujuan utama para pelancong di Nusa Penida. "Karena kemarin sempat ada larangan berenang, akses ke pantai ditutup, ternyata berimbas juga ke tempat-tempat menginap karena turis selesai wisata ya balik semua di hari itu," keluh Sukawidana, dikutip dari detikTravel Rabu (1/2/2023).

Menurut Sukawidana, dampak ekonomi lebih besar jika wisatawan bisa lebih lama menginap di Nusa Penida. Pengingapan juga merasakan manfaat dari turis yang tinggal lebih lama di Nusa Penida. "Ketika mereka tinggal lebih lama, dampak ekonomi sangat besar dan akomodasi wisata di Nusa hidup," ujarnya.

Menurut Sukawidana, penutupan pantai atau larangan berenang bukanlah solusi bijak menyikapi sederet kecelakaan laut yang menimpa wisatawan di Nusa Penida beberapa waktu lalu. Salah satu cara mencegah kecelakaan serupa bisa dengan penambahan tenaga pengawas pantai di masing-masing objek wisata.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Klungkung melarang wisatawan berenang di Kelingking Beach, Diamond Beach, dan Angel Billabong. Sebab, arus di tiga pantai tersebut sangat kuat.

"Kami berani katakan seperti itu karena kami mengamati. Sebetulnya pantai-pantai itu, terutama yang lokasinya di selatan Nusa Penida memang terkenal punya arus yang kuat," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta kepada detikBali, Jumat (13/1/2023).(eky)