Tragis! Siswa SD di Sukabumi Tewas Dibacok Sejumlah Anak SMP

Insiden anak SD tewas dibacok di Sukabumi itu terjadi di Jalan KH Anwari, depan SMPN 3 Palabuhanratu. Saat itu korban bersama adik dan teman-temannya dalam perjalanan pulang berjalan kaki dari arah Jalan Terminal menuju Citepus Pam, Gunung Butak.

Mar 7, 2023 - 20:34
Tragis! Siswa SD di Sukabumi Tewas Dibacok Sejumlah Anak SMP
Barang Bukti Insiden Anak SD Dibacok di Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)

NUSADAILY.COM – SUKABUMI – Tragis, seorang anak SD tewas dibacok saat pulang sekolah oleh sejumlah orang di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) yang diketahui merupakan pelajar SMP. Polisi telah berhasil menangkap para pelaku yang berstatus masih di bawah umur.

Lantas seperti apa kronologi hingga aksi pelaku tersebut? Simak sederet informasi yang diketahui sejauh ini terkait berita anak SD tewas dibacok di Sukabumi yang dirangkum detikcom, Selasa (7/2/2023) berikut ini.

Kronologi Anak SD Dibacok di Sukabumi: Saat Pulang Sekolah

Insiden anak SD tewas dibacok di Sukabumi itu terjadi di Jalan KH Anwari, depan SMPN 3 Palabuhanratu. Saat itu korban bersama adik dan teman-temannya dalam perjalanan pulang berjalan kaki dari arah Jalan Terminal menuju Citepus Pam, Gunung Butak. Saat itu, tiba-tiba muncul rombongan motor dari arah berlawanan.

"Pulang sekolah 6 orang, ngabring (rombongan) ke (arah) Citepus saya sempat mengingatkan ke mereka begini, jangan pada bercanda takut ketabrak motor. Eh dia ke arah sana enggak tau gimana sama anak itu. Luka di sini (menunjuk ke leher) pakai senjata tajam," kata Wildan, penjaga sekolah SMPN 3, Sabtu (4/3).

Wildan mengaku posisi saat kejadian pembacokan sudah beberapa meter dari gerbang SMPN 3. Sehingga ia tidak melihat secara detail kejadian tersebut. Namun ia melihat para pelaku saat melintas usai melakukan pembacokan.

BACA JUGA : Polisi Amankan Geng Motor Setelah Bacok 2 Remaja

"Pelakunya pakai motor FU bertiga, boncengan 6 orang pakai bendera biru merah putih. Pelaku seragamnya SMP, kalau rombongan korban mereka jalan kaki menggunakan seragam pramuka. Saat itu korban langsung di bawa ke rumah sakit," ujarnya.

"Setelah kejadian korban sempat jalan dulu ke arah pulang, saat belokan lewat warung depan langsung ngagolepak (terkapar)," tambah dia.

Sementara menurut keterangan yang diberikan Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede, korban dianiaya hingga tak bernyawa saat dalam perjalanan pulang sekolah dengan berjalan kaki.

"Kami menerima laporan dari masyarakat terkait adanya pembacokan/penganiayaan terhadap anak di bawah umur sampai meninggal dunia yang terjadi sekitar pukul 11.40 WIB di depan SMP 3 Palabuhanratu, Kampung Sirnagalih, Palabuhanratu," kata Maruly, Sabtu (4/3).

Sosok Pelaku Bacok Anak SD di Sukabumi: Masih di Bawah Umur

Polisi berhasil menangkap para pelaku pembacokan anak SD di Sukabumi. Diketahui korban bernama Randi Maulana. pelajar kelas VI SDN Sirnagalih, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi. Sedangkan para pelaku merupakan pelajar salah satu SMP di Sukabumi yang berstatus masih di bawah umur.

"Kurang dari 6 jam, Satreskrim Polres Sukabumi bersama Polsek Palabuhanratu kita mengamankan 14 anak-anak, kemudian kita lakukan pemeriksaan tertutup. Dilakukan gelar perkara secara maraton, akhirnya dari penyidik mengambil kesimpulan ada 3 orang Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)," kata Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede didampingi Kasat Reskrim AKP Dian Purnomo, Minggu (5/3).

Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti bendera berukuran besar yang dibawa para pelaku saat melakukan aksi pembacokan dan sebilah celurit yang digunakan untuk menghabisi korban.

"Peran masing-masing ABH 1 adalah eksekutor, ABH 2 pembonceng dari eksekutor, dan ABH 3 yang menyediakan alat," ujar Maruly.

Motif Pelaku Pembacok Anak SD di Sukabumi: Konvoi-Cari Lawan

Seperti diketahui, ada tiga orang Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dalam kasus pembacokan anak SD di Sukabumi. Kapolres Sukabumi Kota AKBP Maruly Pardede mengungkapkan motif para pelaku tersebut tengah melakukan konvoi dan mencari lawan.

"Motifnya berdasarkan dari beberapa saksi bahwa mereka melaksanakan konvoi kemudian mencari yang katanya lawan, sehingga ada korban yang sedang berjalan dengan beberapa teman dan dilewati oleh mereka dan disamperin oleh ABH dan melakukan tindakan tersebut," kata Maruly, Minggu (5/3).

Maruly menjelaskan antara korban dengan para pelaku tidak saling kenal. Pelaku merupakan pelajar SMP di salah satu sekolah di Kabupaten Sukabumi. (ros)