Tetangga Sebut Pemilik Rumah Mewah di Cakung Jual Pot Bunga untuk Beli Beras

Ia mengaku beberapa kali mendapat surat tersebut dari Eny. Dalam kurun waktu satu pekan, Eny mengirimkan surat sebanyak dua kali kepadanya. Surat itu, kata dia, dikirimkan melalui perantara anak semata wayangnya yang bernama Pulung Mustika Abima alias Tiko (23).

Jan 6, 2023 - 22:58
Tetangga Sebut Pemilik Rumah Mewah di Cakung Jual Pot Bunga untuk Beli Beras
Rumah mewah terbengkalai di Cakung Jakarta.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Fadly Haryadi (45) mengatakan pemilik rumah mewah terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur, Eny Sukaesih (58) kerap mengirim surat kepada para tetangga saat hendak menjual barang-barang di rumahnya pada beberapa tahun silam.

Ia mengaku beberapa kali mendapat surat tersebut dari Eny. Dalam kurun waktu satu pekan, Eny mengirimkan surat sebanyak dua kali kepadanya. Surat itu, kata dia, dikirimkan melalui perantara anak semata wayangnya yang bernama Pulung Mustika Abima alias Tiko (23).

"Dia bawa surat, nulis noted. Assalamu'alaikum ibu haji. Ini saya butuh beras. Saya mau jual pot. terus ya udah dibantu," kata Fadly di Komplek PLN, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/1).

Kala itu, Tiko masih duduk di bangku sekolah dasar sebelum akhirnya memutuskan untuk putus sekolah pada kelas satu SMP karena keterbatasan ekonomi.

Fadly mengungkapkan barang-barang yang dijual Eny berupa pot bunga, gorden, almari, hingga barang pecah belah.

BACA JUGA : Viral Rumah Mewah Terbengkalai di Daerah Cakung, Pemilik...

"Jadi Tiko bawa pot ke rumah, bawa gorden di rumah dijual barang-barang dari rumahnya. Saat itu mungkin Tiko masih SD mau SMP. Ya udah kita bantu," ujarnya.

Namun, Eny tak menjual barang-barang itu ke sembarang orang. Menurut Fadly, Eny hanya menjual ke orang yang memang dianggap dekat. Lebih lanjut, Fadly mengatakan saat warga hendak memberikan bantuan berupa sembako ke rumah Eny, baru sampai depan pintu, warga langsung diusir.

"Baru buka pintu itu langsung diusir. Histeris 'heh kamu ngapain itu? mau maling dia itu' tapi dia enggak pernah mengganggu keluarga di sini," kata Fadly.

Ia mengatakan Eny enggan menerima bantuan dari warga lantaran merasa dirinya mampu mencukupi kehidupan sehari-hari.

"Dia enggak ingin ada yang masuk rumah. Dia merasa masih mampu, 'saya orang kaya, saya enggak mau dibantu' kira-kira gitu lah secara umumnya," jelasnya.

Sejak kondisi jiwanya memburuk, Eny disebut menjadi pribadi yang tertutup.

"Dia kayak gitu dia kan orang terpelajar, sarjana kan. Pastinya dia menutup diri karena masih merasa mampu," katanya.

BACA JUGA : Eny Pemilik Rumah Mewah di Cakung yang Terbengkalai Dirawat...

Tiko merawat sang ibu diduga mengalami depresi selama 12 tahun di rumah mewahnya yang terbengkalai tersebut. Keduanya hidup tanpa listrik dan air bersih selama bertahun-tahun.

Tiko merawat ibunya sejak 2010 tepat setelah sang ayah pergi meninggalkan mereka hingga kini tak kembali.

"Udah kurang lebih 12 tahunan (merawat )dari tahun 2010. Kan papah pergi udah hampir 12 tahun," kata Tiko saat ditemui di rumahnya di Komplek PLN, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/1).

Tiko mengatakan setelah kepergian sang ayah, kondisi kesehatan jiwa ibunya mulai terganggu dan mengalami depresi.

Tiko menduga kondisi ibunya yang mengalami depresi dipicu oleh kepergian ayahnya dan diperparah dengan usaha keluarga yang mendadak bangkrut. Kondisi itu pun membuat Tiko harus putus sekolah sejak kelas satu SMP.(lal)