Terungkap! Cahaya Merah di Langit Merapi Dikira Benda Misterius Ternyata Satelit Milik AS

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menanggapi soal cahaya misterius yang melintasi langit Gunung Merapi. Namun, BPPTKG saat itu belum mengungkap misteri benda itu.

Jan 28, 2023 - 02:00
Terungkap! Cahaya Merah di Langit Merapi Dikira Benda Misterius Ternyata Satelit Milik AS
Cahaya Merah di Langit Merapi / Ist

NUSADAILY.COM – JOGJA - Geger, sebuah benda bercahaya di atas Gunung Merapi tertangkap kamera. Ternyata, benda itu adalah satelit milik Amerika Serikat (AS).

Mulanya, video yang merekam fenomena itu dibagikan akun Twitter @merapi_uncover. Dalam unggahan video itu dijelaskan peristiwa itu terjadi pada pukul 01.24.25 WIB, Selasa (24/1).

BACA JUGA : Mahasiswa UIN Jogja Tersesat di Gunung Merapi Gara-Gara...

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menanggapi soal cahaya misterius yang melintasi langit Gunung Merapi. Namun, BPPTKG saat itu belum mengungkap misteri benda itu.

"Sebuah video beredar di media sosial menampilkan cahaya/benda langit yang bergerak di sekitar Gunung Merapi. Sehubungan dengan beredarnya video tersebut, dapat kami sampaikan bahwa kamera CCTV Badan Geologi yang berada di Pos Jrakah (sisi barat) Gunung Merapi sempat merekam fenomena ini pada tanggal 24 Januari 2023 pukul 01.30 WIB," tulis BPPTKG dalam akun Instagram resminya, @bpptkg, Kamis (26/1/2023).

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada awalnya juga kesulitan untuk mengidentifikasi objek bercahaya itu. Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Andi Pangerang mengatakan video itu telah didiskusikan secara internal oleh Kelompok Riset Benda Jatuh Antariksa dan Gangguan Satelit Pusat Riset Antariksa BRIN.

"Sementara ini kami menyimpulkan bahwa kemungkinan itu adalah benda antariksa buatan. Info yang tersedia di video (termasuk waktu) bisa jadi tidak akurat sehingga menyulitkan analisis kejadiannya," kata Andi kepada detikJateng melalui pesan singkat, Kamis (26/1/2023), dilansir dari detik.com

BACA JUGA : Patricia Gouw Ceritakan Kerugian Akibat Investasi Bodong Indosurya

Namun, beberapa saat kemudian BRIN mendapatkan informasi terbaru. Andi menjelaskan satelit tersebut merupakan Falconsat-3 yakni salah satu satelit berukuran sedang yang diluncurkan oleh FalconSAT, program pengembangan satelit yang dilakukan USAFA atau Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat. Satelit itu jatuh di dekat perairan Madagaskar.

"Update terbaru, Falconsat-3 dengan Nomor Katalog NORAD 30776U, sudah dinyatakan reentry atau memasuki atmosfer bumi pada 23 Januari 2023 pukul 18.23 UT (24 atau Januari 2023 pukul 01.23 WIB) di perairan Samudera Hindia dekat Madagaskar," kata Andi melalui pesan singkat. (ros)