Terjerat Utang hingga Surat Penyesalan Jadi Modus Pelaku Mutilasi di Sleman

"Kemudian kembali lagi ke wisma dan mengambil uang milik korban, kemudian kembali lagi ke warmindo, di situ pelaku makan dan minum," kata Nuredy Nuredy di Mapolda DIY, Sleman, Rabu (22/3).

Mar 23, 2023 - 17:28
Terjerat Utang hingga Surat Penyesalan Jadi Modus Pelaku Mutilasi di Sleman

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Pelaku mutilasi di sebuah penginapan Sleman, HP (24), mengaku melakukan aksinya karena jeratan utang dan meninggalkan surat penyesalan.

Meskipun demikian, dari pemeriksaan termasuk kepada sejumlah saksi, pelaku ternyata sempat santap malam dulu di sebuah warung usai memutilasi korban perempuan, A (34), pada Sabtu (18/3) lalu.

Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra menjelaskan, HP memotong tubuh korban menjadi 3 bagian dan puluhan potongan berukuran kecil hingga sedang setelah membunuhnya pada Sabtu (18/3) sore.

Sabtu malam sekitar pukul 20.30, usai melakukan aksinya, pelaku meninggalkan wisma menuju sebuah warung mi. Akan tetapi dia kembali ke penginapan karena lupa membawa uang.

"Kemudian kembali lagi ke wisma dan mengambil uang milik korban, kemudian kembali lagi ke warmindo, di situ pelaku makan dan minum," kata Nuredy Nuredy di Mapolda DIY, Sleman, Rabu (22/3).

BACA JUGA : Polisi Ungkap Pelaku Mutilasi dan Korban Ayu Indraswari...

Sekitar pukul 21.00 WIB, pelaku memakai jasa ojek online (ojol) pergi ke RS Bethesda guna mengambil sepeda motor matic milik korban yang ditinggal di sana. Lalu, HP kembali ke warung mi sambil naik motor tersebut.

Di sana, pelaku sempat menghubungi salah satu temannya untuk meminjam pisau. Namun, rekannya tak memberikan.

Diduga pisau itu akan dipakai pelaku untuk memotong-potong lagi tubuh korban.

Dia sempat kembali ke penginapan itu untuk melanjutkan aksinya lagi terhadap bagian tubuh korban.

"Sesampainya di mess berubah pikiran tidak kembali lagi ke lokasi (wisma) untuk menyelesaikan pekerjaannya, tapi melarikan diri karena khawatir tertangkap karena pada saat yang bersangkutan keluar dari mess menggunakan pakaian yang ada bercak darah, jadi takut ketahuan," imbuh Nuredy.

HP lantas memutuskan kabur ke Temanggung, Jawa Tengah setelah menulis sepucuk surat berisi penyesalan dan pengakuan terlilit utang.

Sementara tubuh korban baru ditemukan penjaga wisma, Minggu (19/3) malam dan pelaku ditangkap dua hari berselang.

Periksa kondisi kejiwaan

Nuredy menyatakan, polisi setelah ini juga akan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.

"Ini baru menahan 1x24 jam, selanjutnya kami akan melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku di psikologi, tetap akan kita lakukan itu tapi itu materi penyelidikan selanjutnya," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, sesosok mayat perempuan ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar sebuah wisma daerah Purwodadi, Pakembinangun, Pakem, Sleman, D.I.Yogyakarta, Minggu (19/3) malam.

BACA JUGA : Miris! Korban Mutilasi di Kaliurang Ditemukan Penuh Luka,...

Mayat perempuan tersebut ditemukan dalam kondisi telah termutilasi. Salah satu Penjaga wisma sementara mengaku sempat melihat sesosok pria satu kamar dengan korban pada Sabtu (18/3) malam.

Polisi kemudian mengidentifikasi mayat yang dimutilasi tersebut ternyata berjenis kelamin perempuan dengan inisial A. Korban adalah warga Patehan, Kraton, Kota Yogyakarta.

Sedangkan pelaku berhasil ditangkap pada Selasa (21/3) setelah kabur ke Temanggung, Jawa Tengah. Dia mengaku nekat menghabisi korban lantaran ingin menguasai harta bendanya usai terlilit hutang pinjaman online dari 3 aplikasi senilai total Rp8 juta.

Dia lalu memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian menggunakan pisau hingga gergaji. Atas perbuatannya, tersangka dikenakan pasal berlapis. Yakni, Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider Pasal 338 subsider Pasal 364 ayat 5 mengenai pencurian dengan kekerasan.

"Ancaman hukuman maksimal mati atau seumur hidup," kata Nuredy.(lal)