Terima Wakil Grand Syekh Al-Azhar, Wapres Pastikan Manajemen Pengiriman Mahasiswa Berjalan Optimal

Mengawali pertemuan, Wapres menyampaikan apresiasi atas kehadiran Syekh Duwaini untuk menghadiri Muktamar Fikih Peradaban sebagai rangkaian Peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU).

Feb 7, 2023 - 04:35
Terima Wakil Grand Syekh Al-Azhar, Wapres Pastikan Manajemen Pengiriman Mahasiswa Berjalan Optimal
Wapres saat ngobrol santai dengan Gran Syeikh.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Usai membuka Muktamar Internasional I Fikih Peradaban, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin menerima Wakil Grand Syekh Al-Azhar Muhammad Abdurrahman Muhammad Duwainy di Ruang Pelangi 3 Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Senin (06/02/2023).

Mengawali pertemuan, Wapres menyampaikan apresiasi atas kehadiran Syekh Duwaini untuk menghadiri Muktamar Fikih Peradaban sebagai rangkaian Peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU).

Lebih jauh, Wapres mengungkapkan bahwa Mesir menjadi tujuan utama pelajar muslim Indonesia dalam melanjutkan pendidikan. Saat ini, terdapat lebih dari 10.300 mahasiswa Indonesia di Mesir atau sekitar 76% dari total WNI di Mesir sebanyak 13.550 orang.

Hal ini, kata Wapres, tak lepas dari dukungan Pemerintah Mesir yang memberikan beasiswa untuk pelajar dan mahasiswa Indonesia.

“Setiap tahun cenderung terjadi peningkatan penerima beasiswa, dan tahun ini lebih dari 170 mahasiswa Indonesia mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Universitas Al-Azhar,” ungkap Wapres.

Untuk itu, Wapres menegaskan, Pemerintah RI telah dan terus memperbaiki tata kelola pengiriman pelajar dan mahasiswa Indonesia ke Mesir.

“Guna memastikan hak didik dan hak perlindungan mereka terpenuhi, khususnya kemampuan akademis, akhlak, kesehatan, dan kematangan emosional,” ujarnya. 

Sebagai upaya mendukung penyebaran Islam wasathiyah,  Wapres  mengapresiasi komitmen Al Azhar, dimana tahun ini mengirim 35 tenaga pengajar utusan atau mab'uts ke berbagai pesantren dan universitas di Indonesia.

Selain itu, tambahnya,  alumni Al Azhar di Indonesia juga memainkan peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai Islam Wasathiyah, di antaranya, Menteri Luar Negeri RI 1999-2001 Alwi Shihab, dan Gubernur NTB 2008-2018 TGB Muhammad Zainul Majdi.

“Salah satu kontribusi alumni Al Azhar Indonesia adalah pendirian Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab atau PUSIBA di Bekasi, Jawa Barat, yang saya resmikan pada bulan Juni 2022,” imbuhnya. 

Dalam kesempatan tersebut, sebagai upaya meningkatkan kerja sama di ssktor pendidikan, Wapres menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Mesir yang ingin melanjutkan studi di Indonesia. Saat ini Indonesia memiliki Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), yang juga menerima mahasiswa asing, termasuk Mesir. 

“Indonesia juga mempunyai universitas terkemuka yang menawarkan program internasional di bidang kedokteran, IT, bioteknologi, teknik industri, dan agrobisnis,” ungkapnya.

Di sisi lain, Wapres juga menyambut baik minat masyarakat Mesir yang ingin memperdalam pengetahuan mengenai budaya Indonesia.

“Saya senang bahwa sekitar 1.600 warga Mesir belajar bahasa Indonesia di Pusat Kebudayaan Indonesia KBRI Cairo,” kata Wapres bangga.

“Selain itu, sekitar 4 ribu warga Mesir telah mempelajari Pencak Silat, baik di KBRI Cairo maupun langsung di Indonesia. Saya berharap lebih banyak people-to-people contacts di antara kedua bangsa melalui budaya,” pungkasnya.

Menaggapi hal tersebut, Syekh Muhammad Duwainy menyampaikan rasa bangganya terhadap alumni Al-Azhar di Indonesia yang telah memainkan peran penting di negara ini. 

Terkait peningkatan manajemen pengiriman mahasiswa Indonesia ke Al Azhar, Syekh Duwaini menyambut baik hal tersebut.

“Selanjutnya, perlunya proses-proses  yang terjadi dalam pengiriman mahasiswa Indonesia ke Al Azhar dan dipastikan tidak ada   hambatan,” ujarnya meyakinkan.

Terakhir, Syeikh Duwaini menuturkan bahwa dirinya sangat mendukung diluncurkannya buku biografi Wapres. 

“Saya kira buku biografi ini  penting bagi para cucu kita, [untuk] meningkatkan pandangan-pandangan moderat dan perkekonomian Islam di masa yang akan datang. Saya kira buku ini akan menjadi panutan kita bersama,” tutupnya.

Hadir mendampingi Syekh Muhammad Duwaini, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Ashraf Mohamed Moguib Sultan.

Sementara Wapres didampingi oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansah, Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Miftachul Akhyar, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah, (SK-BPMI, Setwapres,Huda)