Terima Curhat Kolom Agama di KTP, Anies Kunjungi Desa Baduy Luar

Anies mengunjungi masyarakat Baduy dengan rumah-rumah adat bermaterial bambu di sekitarnya. Anies tampak ditemani oleh Waketum NasDem Ahmad Ali saat berkunjung ke wilayah Baduy.

Jan 24, 2023 - 21:25
Terima Curhat Kolom Agama di KTP, Anies Kunjungi Desa Baduy Luar
Terima Curhat Kolom Agama di KTP, Anies Kunjungi Desa Baduy Luar

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Bakal capres Partai NasDem, Anies Baswedan, melanjutkan kegiatan safarinya ke Kampung Baduy, Lebak, Banten. Anies bertemu hingga berdiskusi dengan masyarakat Baduy.
Dalam foto yang diterima, Selasa (24/1/2023), Anies tampak mengenakan baju warna putih dan rompi warna biru. Anies juga mengenakan ikat kepala dan kain yang dikalungkan lehernya.

Anies mengunjungi masyarakat Baduy dengan rumah-rumah adat bermaterial bambu di sekitarnya. Anies tampak ditemani oleh Waketum NasDem Ahmad Ali saat berkunjung ke wilayah Baduy.

BACA JUGA : Ada Kecelakaan di Tol Jagorawi Arah Jakarta Pagi Ini, Ada...

"Sekarang masih Banten. Tadi pagi mulai berangkat. Kita sarapan pakai jengkol, sayur asem, ikan asin. Ini di Kampung Baduy sekarang," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya saat dihubungi, Selasa (24/1/2023).

Willy mengatakan kunjungan Anies ke masyarakat Baduy untuk mendengarkan aspirasi. Terlebih, kata Willy, masyarakat Baduy masih banyak berpegang pada hukum adat.

"Iya (ke masyarakat Baduy) dialog. Programnya Pak Anies, mendengar bagaimana kemudian, ini kan bagian dari masyarakat hukum adat dari republik kita," katanya.

Lebih lanjut, Willy mengatakan Anies berkunjung ke Lebak karena terinspirasi dari novel 'Max Havelaar' karya Multatuli. Menurut Willy, Anies ingin mendengar lebih banyak apa yang menjadi keinginan masyarakat Banten.

"Jadi Pak Anies ingin mendengarkan karena Pak Anies sangat terinspirasi dengan novel Max Havelaar, Multatuli. Ini menjadi penting, jadi Pak Anies lebih banyak mendengar aja apa yang menjadi aspirasi mereka," kata dia.

Anies Baswedan datang kembali ke Baduy setelah pada 2013 sempat berkunjung. Beberapa masyarakat Baduy luar juga ikut menyambut kehadiran Anies.

"Tahun 2013 lalu saya ke sini. Dulu saya sempat menginap di sini, jadi ngobrolnya panjang. Sarapan di sini, mereka juga nyiapin nasi liwet, mengesankanlah. Walaupun sekarang tidak terlalu lama karena waktunya," ujar Anies kepada wartawan di perkampungan Baduy.

Menurut Anies, ada perubahan yang signifikan di kampung Baduy, terutama soal hasil kerajinan tangan. Masyarakat Baduy saat ini lebih banyak yang berjualan dibanding 10 tahun lalu.

BACA JUGA : Ferdy Sambo Bakal Sampaikan Pleidoi Usai Dituntut Penjara...

"Kalau dari sisi keramaian, lebih ramai daripada dulu, lebih banyak yang berjualan. Menunjukkan sebagai pasar itu tumbuh tapi keramahannya, persaudaraannya masih sama," tuturnya.

Kedatangan Anies diketahui bertepatan dengan tradisi Kawalu. Kawasan Baduy dalam pun ditutup untuk wisatawan. "Kami berkunjung dan masyarakat Baduy dalam harus menjalankan ibadah Kawalu. Saya titip salam saja dan hari ini tidak bisa bermalam di sini," pungkasnya.

Masyarakat adat Baduy berharap ada pembahasan agama agar kepercayaan mereka bisa tercantum di KTP. Harapan ini disampaikan kepada Anies Baswedan.
Sekretaris Desa Kanekes Agus mengatakan masyarakat Baduy sering kali dianggap tidak beragama lantaran tidak tercantum di KTP. Mereka berharap ada pengakuan dari negara soal agama atau kepercayaan yang mereka anut.

"Dari tahun 2015 harapan masyarakat kami agar ada legalitas, agar ketika berhubungan dengan dunia luar masyarakat kami tidak dianggap masyarakat tidak beragama. Di KTP, agamanya distrip, kalau bapak (Anies) lihat masih strip," ujar Agus saat berdialog di Kampung Baduy.

Agus berharap Anies Baswedan melalui partai NasDem bisa mendorong keinginan masyarakat Baduy. Anies diharapkan bisa mendiskusikan hal ini kepada pemangku kebijakan lain di Jakarta.

"Mohon intervensi dan bantuan segenap Partai NasDem berserta Bapak Anies agar kami masyarakat adat Baduy punya legalitas keyakinan yang kami anut dan diakui secara resmi oleh negara. Itu harapan kami dan kenang-kenangan untuk Bapak Anies beserta rombongan semoga menjadi pembahasan dan dialog di Jakarta nanti," tuturnya.

"Kalau Bapak ingat Sunda Wiwitan pasti bapak ingat Baduy. Jadi jangan lupa dibahas Pak agar selalu ingat wilayah Baduy," sambungnya.

Menanggapi hal itu, Anies Baswedan mengatakan akan mencoba membawa pesan masyarakat Baduy ke Jakarta. Dia akan mendiskusikan hal ini dengan pemangku kebijakan lain di Jakarta.

"Jadi bahan untuk bisa diproses karena itu warisan leluhur cukup panjang, kita cari kebijakan dengan menenangkan semua pihak," kata Anies singkat.(ris)