Terancam di PHK Hampir 50% karyawan Yahoo Dirumahkan

Pengumuman PHK Yahoo muncul di tengah semakin banyaknya perusahaan teknologi dan media memangkas biaya untuk menyesuaikan diri dengan penurunan belanja iklan digital di tengah ketidakpastian yang lebih luas dalam ekonomi global

Feb 10, 2023 - 18:22
Terancam di PHK Hampir 50% karyawan Yahoo Dirumahkan
Foto: iStock

NUSADAILY.COM – SURABAYA - Yahoo akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Lebih dari 20% dari total karyawan jadi bagian dari restrukturisasi unit teknologi iklannya.
Hampir 1.000 karyawan dirumahkan pada minggu ini. Pemangkasan akan berdampak pada hampir 50% karyawan teknologi iklan Yahoo hingga akhir tahun ini.

"Keputusan ini tidak pernah mudah, tetapi kami percaya perubahan ini akan menyederhanakan dan memperkuat bisnis periklanan kami untuk jangka panjang, sekaligus memungkinkan Yahoo memberikan nilai yang lebih baik kepada pelanggan dan mitra kami," kata juru bicara Yahoo dalam sebuah pernyataan kepada Variety 

BACA JUGA : Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya Memastikan Sekolah Negeri...

Seorang juru bicara Yahoo mengatakan kepada CNBC bahwa perusahaan akan memberikan paket pesangon kepada karyawan yang kehilangan pekerjaan. Yahoo tidak memberikan detail spesifik tentang ukuran atau nilai paket pesangon tersebut.
Kabar Yahoo melakukan PHK 1.600 karyawannya mencuat dari laporan Axios. Namun, Yahoo belum menanggapi hal tersebut.

Dikutip dari CNN, CEO Yahoo Jim Lanzone mengatakan kepada Axios dalam sebuah wawancara bahwa perubahan ini akan sangat bermanfaat bagi profitabilitas Yahoo secara keseluruhan. Dn akan memungkinkan perusahaan berinvestasi lebih banyak di bagian lain dari bisnisnya yang menguntungkan.

BACA JUGA : Duh! Mahasiswa Politeknik di Surabaya Tewas Berlumuran...

Pengumuman PHK Yahoo muncul di tengah semakin banyaknya perusahaan teknologi dan media memangkas biaya untuk menyesuaikan diri dengan penurunan belanja iklan digital di tengah ketidakpastian yang lebih luas dalam ekonomi global.

Sementara Yahoo yang identik dengan internet selama 1990-an, saat ini berjuang untuk menemukan relevansi karena Google mendominasi pencarian dan platform media sosial seperti Facebook, Instagram dan YouTube.(ris)