Tak Lolos Piala Dunia 2022, China Malah Jadi Raja Sponsor

Timnas sepakbola China mungkin tidak lolos ke Piala Dunia Qatar 2022. Tetapi perusahaan China mendominasi daftar sponsor dalam hajat besar sepak bola dunia ini.

Nov 26, 2022 - 17:56

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Timnas sepakbola China mungkin tidak lolos ke Piala Dunia Qatar 2022. Tetapi perusahaan China mendominasi daftar sponsor dalam hajat besar sepak bola dunia ini.

Merk asal China menjadi sponsor terbesar dalam Piala Dunia. China bahkan mengalahkan sponsor Amerika Serikat (AS) yang mencakup nama ikonik seperti Coca-Cola, McDonald's, dan Budweiser.

BACA JUGA: Duta Besar China untuk Korea Selatan Kenalkan Pentingnya Pertemuan Antar Kepala Negara


Melansir dari Aljazeera, Selasa (22/11/2022), sponsor asal China menggelontorkan US$ 1,395 miliar atau Rp 21,9 triliun (kurs Rp 15.700) untuk Piala Dunia Qatar 20 November - 18 Desember. Jumlah ini melampaui gelontoran dana sponsor AS sebesar US$ 1,1 miliar atau Rp 17,27 triliun.

Dominasi perusahaan China dalam persaingan ini mencerminkan aspirasi merek-merek produk China untuk memperluas pengakuan mereka di luar negeri.

Munculnya sponsor China juga sejalan dengan impian Presiden Xi Jinping untuk mengubah China menjadi pusat kekuatan sepak bola lewat rencana dan target yang ambisius. China mulai menambah jumlah sekolah dengan lapangan sepak bola 10 kali lipat pada tahun 2025.

Adapun Empat sponsor besar China untuk turnamen 2022 antara lain Wanda Group, Vivo, Mengniu Dairy, dan Hisense. Meski kurang terkenal di pasar global, keempatnya adalah perusahaan besar dengan pendapatan miliar dolar dan memiliki ribuan karyawan.

Wanda Group merupakan perusahaan konglomerat yang mencakup industri properti yang didirikan pada tahun 1988. Mengniu adalah produsen susu terbesar di China. Keduanya telah masuk ke daftar Fortune 500 beberapa kali.

BACA JUGA: Nilai Perdagangan Luar Negeri Yunnan Naik 16,4 Persen Periode Jan-Okt


"Piala Dunia bekerja untuk perusahaan China baik di luar tetapi juga di dalam China karena sepak bola memiliki banyak pengikut di China," kata Martin Roll, pakar branding dan konsultan yang berbasis di Singapura.

Wanda Group mencatatkan kontrak senilai US$ 850 juta dengan FIFA sejak 2016 hingga 2030. Vivo mengikat kontrak sejak 2017-2022 senilai US$ 450 juta.

Sementara kontrak Mengniu dengan FIFA adalah US$ 60 juta dari 2021-2022. Dan Hisense menjalin kontrak senilai US$ 35 juta pada 2022 ini.(eky)