Tak Lagi Gratis, Wisata Rumah ‘Surga’ Abah Jajang Kini Berbayar, Ini Tarifnya!

Rumah 'surga' Abah Jajang di Kabupaten Cianjur berhasil membetot minat wisatawan untuk datang. Sayangnya kini masyarakat dikenakan tarif jika melewati jalan desa yang menjadi akses ke rumah 'surga' di Kampung Rawa Dewa, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda dikenakan tarif.

May 10, 2023 - 22:54
Tak Lagi Gratis, Wisata Rumah ‘Surga’ Abah Jajang Kini Berbayar, Ini Tarifnya!
Unggahan warganet soal tarif masuk ke rumah abah Jajang. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)

NUSADAILY.COM – CIANJUR - Rumah 'surga' Abah Jajang di Kabupaten Cianjur berhasil membetot minat wisatawan untuk datang. Sayangnya kini masyarakat dikenakan tarif jika melewati jalan desa yang menjadi akses ke rumah 'surga' di Kampung Rawa Dewa, Desa Karangjaya, Kecamatan Pasirkuda dikenakan tarif.

Hal itu diungkapkan oleh seorang pengendara yang curhat di media sosial. Pengendara ini mengaku diminta uang tiket saat melalui jalan desa yang melintasi rumah 'surga' Abah Jajang. Padahal, pengendara tidak berniat untuk wisata ke rumah 'surga', namun dia tetap diminta membayar tiket tersebut.

Curhatan itu diunggah di media sosial Facebook oleh akun Om Brewok dalam grup Urang Pasirkuda. Disebutkan jika Om Brewok awalnya sedang memancing dan makan-makan bersama temannya dari Bandung ke Cianjur.

Saat pulang, dia melalui jalan desa Kerangjaya yang kebetulan melintasi rumah Abah Jajang. Ketika masuk gapura desa tepatnya di dekat sekolahan, rombongan Om Brewok tiba-tiba dicegat oleh beberapa pemuda dan diminta membayar tiket.

Meski merasa keberatan namun rombongan akhirnya membayar tiket untuk 10 orang hanya untuk melintasi rumah 'surga' Abah Jajang.

"Kan kita niat nya lewat aja kenapa harus beli tiket? dan terus saya lewat sana sering, kenapa nunggu viral dl terus harus bayar biar bisa lewat. Kecuali kalau saya beli tiket,karna saya dan temen-teman poto di rumah mbah jajang untuk menjaga lingkungan mbah jajang atau parkir disekitar sana ga jadi masalah, ini cuman lewat doang kena pajak 5rb," tulis akun Om Brewok dalam postingannya.

Om Brewok dan rombongan pun kecewa. Sebab meski hanya membayar Rp 5 ribu untuk satu orang, dirinya lebih memilih membayar Rp 10-15 ribu untuk masuk ke Curug Citambur ketimbang hanya melintasi rumah 'surga'.

"Mending sedikit mengeluarkan uang lebih 10rb atau 15rb menikmati langsung CURUG nya, pemandang dapat puas iya. mungkin itu aja semoga kepada pengurus tiket ini,bisa lebih bijak lagi dalam melakukan sesuatu," tambahnya.

Senada, akun Facebook Ega Riana, yang mengaku masih warga Kecamatan Pasirkuda mengaku juga mengalami hal serupa. Dia diminta bayar tiket meskipun sekadar melintas.

"Saya mengalami hal tersebut. Diminta tiket padahal hanya melintas. Saya selaku warga Pasirkuda jadi susah kalau harus bayar juga hanya untuk melintas," ungkapnya dalam kolom komentar.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Desa Karangjaya Sutisna mengungkapkan jika sejak libur lebaran Idul Fitri kemarin, tiket masuk memang diberlakukan untuk menunu rumah 'surga' Abah Jajang. Itu karena rumah Abah Jajang sudah jadi objek wisata baru yang dikelola oleh desa dengan dibantu karang taruna.

"Iya diberlakukan tiket sejak awal libur Lebaran. Dasarnya Perdes nomor 1 tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2023. Di sana diatur juga terkait pendapatan desa. Besaran tiketnya Rp 5.000 per orang," kata dia saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

Menurutnya pendapatan dari tiket dibagi lima, yakni untuk pengelola, Abah Jajang, pendapatan desa, Karangtaruna Desa, serta kebersihan kesehatan dan pemeliharaan.

"Untuk Abah Jajang 10 persen dari penghasilan tiket. Selebihnya dibagi empat untuk desa hingga pengelola," ujar dia.

Namun Sutisna menyebut jika pengendara yang dikenakan tiket adalah salah paham. Sebab hanya wisatawan yang berkunjung ke rumah Abah Jajang saja yang dikenakan tiket masuk. Petugas tiket juga telah dibina oleh dinas terkait.

"Memang tiketnya itu diberlakukan di dua akses masuk jalan desa. Tapi hanya untuk yang berwisata, bukan yang melintas. Kalau yang pengendara dikenakan tiket itu karena salah paham dari petugas tiket," kata dia.

"Sudah dibina petugas tiketnya. Jadi ditanya dulu yang lewat, kalau hanya melintas dipersilakan dan yang berwisata ke rumah Abah Jajang baru dikenakan tiket," ucap dia.

Di sisi lain, Camat Pasirkuda Irvan, mengatakan pihaknya sudah menelusuri postingan viral terkait keluhan pengendara yang ditagih tiket padahal sekadar melintas

"Sudah diminta penjelasannya. Mungkin karena itu jalan kecil dan jalan desa, sehingga dianggapnya akan wisata. Sudah dibina petugasnya, karena itu jalan umum," ucap dia.

Terpisah, Kasi Humas Polres Cianjur Ipda Nanang Sunarya, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti postingan keluhan warga yang diminta membayar tiket padahal sekadar melintas. "Kita tindaklanjuti, nanti dari anggota cek ke lokasi dan ke pengelolanya," pungkasnya.(eky)