Tahun 2023, Banyak Perusahaan Mulai Pede Rekrut Karyawan Baru

Badai PHK menghantam Indonesia selama tahun 2022. Meski begitu, prospek di tahun baru 2023 ini terlihat cukup cerah. Hasil survei yang dilakukan Jobstreet menunjukkan perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai percaya diri untuk merekrut karyawan di tahun 2023.

Jan 2, 2023 - 04:00
Tahun 2023, Banyak Perusahaan Mulai Pede Rekrut Karyawan Baru
Ilustrasi lamaran kerja (shutterstock)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Badai PHK menghantam Indonesia selama tahun 2022. Meski begitu, prospek di tahun baru 2023 ini terlihat cukup cerah. Hasil survei yang dilakukan Jobstreet menunjukkan perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai percaya diri untuk merekrut karyawan di tahun 2023.

Dalam survey 2022-2023 Outlook: Rekrutmen, Kompensasi & Benefit yang diterbitkan Jobstreet menunjukkan prospek perekrutan mulai terlihat baik untuk pasar ketenagakerjaan di Indonesia. Mayoritas perusahaan Indonesia optimis tentang perekrutan sejak paruh ke 2 2022.

Datanya, dari 1.162 perusahaan di Indonesia yang disurvey Jobstreet, 41% berpendapat akan membuka rekrutmen kerja di paruh ke dua 2022. Nah memasuki 2023 jumlah perusahaan yang mau membuka rekrutmen meningkat hingga 52%.

"Jumlahnya terlihat naik menjadi 52% untuk prospek pasar kerja pada paruh ke-1 2023," tulis Jobstreet dalam hasil surveynya dikutip detikcom, Minggu (1/1/2022).

Dari seluruh perusahaan yang disurvey, datanya 50% perusahaan sudah melakukan rekrutmen dengan level penerimaan seperti sebelum pandemi sejak paruh kedua 2022 kemarin. Lebih lanjut, 28% perusahaan lainnya menyatakan rekrutmen akan pulih bertahap ke level sebelum pandemi hingga bulan Juni 2023.

Kebanyakan perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan dengan kapasitas karyawan yang cukup besar hingga mencapai 100 orang lebih.

Ada juga sebagian kecil perusahaan atau sekitar 5% dari total perusahaan yang disurvey mengatakan baru akan melakukan rekrutmen besar-besaran di akhir 2023 atau menjelang awal tahun 2024. Sementara itu 17% perusahaan masih menimbang-nimbang untuk melakukan perekrutan dalam waktu dekat dan menengah.

Melansir detikcom, perlu diketahui, Jobstreet mengklaim perusahaan-perusahaan yang disurvey 50%-nya adalah perusahaan dengan kapasitas karyawan yang besar atau lebih dari 100 orang. Kemudian, 16% perusahaan lainnya masuk ke level menengah dengan jumlah karyawan 50-100 orang. Sisanya, ada 34% perusahaan kecil dengan karyawan di bawah 50 orang yang ikut survey.

Perusahaan yang disurvey bergerak di bidang manufaktur, perdagangan ritel, layanan bisnis, telekomunikasi, perbankan, hingga media dan periklanan. Survey paling banyak dilakukan pada sektor manufaktur, konstruksi, dan bangunan yang memakan banyak tenaga kerja dengan jumlah hingga 29% dari total 1.162 perusahaan yang disurvey.(eky)