Syarief Hasan Soroti Kasus Penyerangan KKB Terhadap Batalyon Infanteri Raider Hingga Menyebabkan Tewasnya Seorang Prajurit

Syarief menyampaikan bila pemerintah betul-betul akan mengambil langkah yang tepat dan tegas untuk menangani kondisi di Papua, maka keputusan tersebut perlu didukung.

Apr 19, 2023 - 21:26
Syarief Hasan Soroti Kasus Penyerangan KKB Terhadap Batalyon Infanteri Raider Hingga Menyebabkan Tewasnya Seorang Prajurit
Syarief Hasan/ ist

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan menyoroti kasus penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna yang menyebabkan tewasnya seorang prajurit TNI dan memicu status Siaga Tempur di Papua.

Menurutnya, keadaan di Papua itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena berpotensi menimbulkan lebih banyak korban.

"Karena semakin banyak korban TNI, Polri, dan rakyat, yang semakin meningkat," ujar pria yang akrab disapa Syarief Hasan dalam keterangannya, Rabu (19/4/2023).

BACA JUGA : Pratu Miftahul Arifin Gugur Ditembak KKB dalam Operasi...

"Kalau berlarut-larut bisa berbahaya bagi NKRI," sambungnya, dilansir dari detik.com

Syarief menyampaikan bila pemerintah betul-betul akan mengambil langkah yang tepat dan tegas untuk menangani kondisi di Papua, maka keputusan tersebut perlu didukung.

Syarief menambahkan pendekatan diplomasi dan pendekatan sosial bisa saja dilakukan, namun hal demikian juga perlu dilakukan secara tepat dan tegas.

"Silahkan saja melakukan pendekatan lunak dan diplomasi," imbuhnya.

Syarief mengungkapkan meski pemerintah tengah gencar melakukan pembangunan di Papua, hal itu bisa saja bukan menjadi sesuatu yang dibutuhkan masyarakat. Karenanya, strategi yang sudah ada perlu diluruskan kembali.

"Persoalan utama dari mereka adalah aspirasi. Yang krusial di sana adalah masalah kemiskinan, kesejahteraan, itulah yang membuat mereka ingin memisahkan diri dari NKRI," terangnya.

Syarief menilai pembangunan yang sudah dilakukan belum dapat mengentaskan faktor-faktor krusial tersebut. Menurutnya, pembangunan infrastruktur seperti jalan memakan waktu yang lama. Di sisi lain, kemiskinan dan ketidaksejahteraan adalah persoalan yang dirasakan sekarang oleh masyarakat Papua. (ros)