Surya Paloh Heran Ada yang Mempermasalahkan NasDem Capreskan Anies

Paloh menilai tak ada yang salah saat NasDem menyatakan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.

Oct 23, 2022 - 06:31
Surya Paloh Heran Ada yang Mempermasalahkan NasDem Capreskan Anies

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku heran dengan narasi yang beredar terhadap Anies Baswedan.

Dia menyebut salah satunya ialah Anies disebut sebagai orang luar pemerintahan.

"Kalau Anies Baswedan misalnya calon presiden ini, dianggap orang di luar pemerintah, saya berpikir apanya orang di luar pemerintah, baru kemarin dia pensiun dari DKI," kata Surya Paloh dalam acara silaturahmi kebangsaan bersama sejumlah Guru Besar di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2022)

"Jadi dia, orang dalam pemerintahan. Itu pemahaman NasDem," imbuhnya.

Paloh menilai tak ada yang salah saat NasDem menyatakan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.

Dia menilai orang yang mempermasalahkan hal itu dipicu faktor tak suka.

"Apa dia menjadi alat negara asing? Nggak ada juga dalam pemahaman kita. Jadi apa yang salah? Oh nggak ada yang salah, cuma nggak disukai aja. Ini faktor suka nggak suka," ujarnya.

Dia mengatakan keputusan mencalonkan Anies sebagai bakal capres merupakan komitmen NasDem mempersatukan bangsa.

Menurutnya, sulit membuat orang yang memang tidak suka dengan Anies untuk mendukung keputusan tersebut.

"Kita mau mempersatukan bangsa ini kita mau merealisasikan komitmen kebangsaan kita, kemajemukan, prulalisme, persatu kesatuan tidak hanya sekadar retorika, ucapan semata-mata, coba aplikasikan, implementasikan. Maka inilah momentum kita mengimplementasikan. Karena kita yakin kalau atas dasar ketidaksukaan dengan pikiran-pikiran yang menyatakan nantinya, semangat kebangsaan kita, toleransi kita berubah menjadi intoleran dari orang seperti Anies Baswedan ini," tuturnya.

"Ini satu hal, tapi kalau dasarnya sudah benci, tidak suka, kita mau bilang apapun ya memang nggak suka, mau apa. Bagaimana kita memaksakan itu orang yang tidak suka," pungkas Paloh.(han)