Surya Paloh Berjanji Jika Suara NasDem Anjlok atau Stagnan di 2024, ‘Nakhodanya Out’

"Kalau saja, nah ini kalau, ini tolong dicatat, jangankan menurun atau tidak lolos parlementary threshold, tidak ada tambahan angka kursi parlemen satu pun itu artinya nakhoda yang berbicara ini sudah tidak layak lagi memimpin NasDem," sambungnya.

Nov 26, 2022 - 17:36

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan bahwa pemimpin partai akan bertanggung jawab jika perolehan suara yang didapat menurun pada Pemilu 2024.

Hal ini di ungkapkan Paloh sebagai respons dari sejumlah survei yang mengatakan elektabilitas NasDem menurun usai deklarasi bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.

Paloh, secara sarkastis, memaparkan agar lembaga survei tak perlu lagi menghitung partai dengan elektabilitas kecil seperti miliknya.

"Saya hormati itu. Makanya kalau sudah tahu elektabilitas kecil ngapain harus diitung? Anggap aja ini partai main-main. Enggak akan dapat apa-apa. Parliamentary Treshold juga enggak dapat," kata Paloh di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11).

Secara serius, Paloh menyebut hal ini merupakan tanggung jawab dirinya sebagai pemimpin partai. Termasuk, jika jumlah suara yang didapatkan partainya stagnan dalam pemilu mendatang.

"Saya katakan, [jika] tidak ada tambahan kursi [di Pemilu 2024], itu artinya nakhodanya out," ujar Paloh.

Ia mengaku akan mengoptimalkan kepemimpinan di NasDem untuk membawa partainya berhasil mencapai satu lompatan yang lebih jauh di Pemilu 2024. Bahkan, jika hasil yang didapat mengecewakan, Paloh menilai dirinya harus keluar dari NasDem.

"Kalau saja, nah ini kalau, ini tolong dicatat, jangankan menurun atau tidak lolos parlementary threshold, tidak ada tambahan angka kursi parlemen satu pun itu artinya nakhoda yang berbicara ini sudah tidak layak lagi memimpin NasDem," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) memperlihatkan elektabilitas Partai NasDem di angka 5,4 persen, menempati urutan ketujuh. Berada di bawah PKS (6,9 persen) dan Demokrat (5,5) persen.

Survei SMRC dilakukan secara tatap muka pada 3-9 Oktober 2022. Populasi dari survei ini seluruh WNI yang memiliki hak pilih dalam pemilu.

Hasil lebih buruk dipaparkan survei LSI Denny JA yang menyatakan NasDem tidak lolos parlemen dengan perolehan 3,9 persen. Berada di bawah PKB (5,9 persen) dan Demokrat (5,4 persen).

Senada, hasil survei Indekstat juga menyatakan Partai NasDem tidak lolos parlemen dengan elektabilitas 2,1 persen. Berada di bawah PKS (6,2 persen) dan Demokrat (5,2 persen).(han)